Sofia Al Farizi Dosen Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mendorong penerapan birth plan co design sebagai strategi untuk menekan tingginya angka persalinan sesar di Indonesia.
Birth plan co design merupakan pendekatan perencanaan persalinan yang disusun secara kolaboratif antara perempuan dan tenaga kesehatan. Konsep ini menempatkan perempuan sebagai subjek utama dengan prinsip kesetaraan dan pelayanan yang berpusat pada kebutuhan ibu.
“Ironisnya, di Indonesia, birth plan belum diimplementasikan secara optimal, meskipun secara praktis dapat diterapkan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, mulai dari praktik bidan mandiri, puskesmas, hingga rumah sakit,” katanya, Senin (22/12/2025).
Sementara di berbagai negara, birth plan telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pelayanan maternitas.
“Pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan angka persalinan normal, sekaligus berkontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu melalui komunikasi yang lebih setara antara perempuan dan tenaga kesehatan,” paparnya.
Pendekatan ini berupaya menggeser pola pelayanan yang selama ini cenderung bersifat top-down.
Ibu hamil dan ibu nifas dilibatkan sebagai aktor nonprofesional yang memiliki pengalaman berharga dalam merancang birth plan yang realistis sesuai dengan kondisi mereka.
“Dengan pendekatan tersebut, birth plan tidak lagi diposisikan sebagai dokumen administratif semata, melainkan sebagai alat komunikasi yang menjembatani kebutuhan, harapan, dan preferensi perempuan dengan keputusan klinis tenaga kesehatan,” katanya.
Sofi berharap, inisiasi birth plan berbasis co design ini menjadi langkah awal dalam memperkuat pelayanan kebidanan yang berpusat pada perempuan (woman-centered care).
“Jadi, lebih dari sekadar upaya menekan angka persalinan sesar, pendekatan ini juga untuk membuka ruang bagi perempuan supaya kembali memiliki otonomi atas tubuh dan pengalaman persalinannya sendiri,” pungkasnya. (lta/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
