Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyatakan, hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang dan papan reklame roboh di Surabaya pada Selasa (23/12/2025), dipicu oleh pertumbuhan awan cumulonimbus.
Siska Anggraeni Prakirawan Cuaca BMKG Juanda mengatakan, berdasarkan pantauan citra radar cuaca Surabaya sejak Selasa pukul 13.00 WIB, terdapat pertumbuhan awan cumulunimbus di Surabaya bagian timur, kemudian meluas di hampir seluruh wilayah Surabaya dan puncaknya berada di pukul 14.00 hingga sekitar pukul 16.00 WIB.
“Pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup pekat memang sudah diperakirakan, kami sudah merilis peringatan dini cuaca sejak pukul 13.00 WIB di mana memang seluruh Surabaya itu berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang,” katanya kepada suarasurabaya.net.
Siska menambahkan, kondisi ini dipicu oleh pola angin konvergensi, atmosfer yang labil, serta gelombang low frequency aktif di wilayah Jawa Timur. Angin kencang akibat fenomena ini bisa mencapai 30–35 knot atau sekitar 60 km per jam.
“Kami pada tanggal 20 Desember juga sudah memperbarui pers rilis cuaca ekstrem untuk wilayah Jatim, di mana memang salah satu wilayah yang terdampak untuk hujan maupun angin kencang itu adalah wilayah kota Surabaya,” ucapnya.
BMKG menjelaskan awan cumulonimbus biasanya diawali awan kumulus yang tampak bergumpal putih seperti bunga kol. Seiring waktu, awan menjulang tinggi, meluas, menggelap, dan memasuki fase matang hingga hujan turun dan kecepatan angin meningkat.
BMKG Juanda memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga 31 Desember 2025. Wilayah di Jawa Timur yang perlu diwaspadai antara lain Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.
Sejumlah wilayah di Jatim yang perlu diwaspadai yakni Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas pada siang hingga sore hari. Masyarakat juga diminta rutin memantau informasi cuaca lewat BMKG.
“Jika awan mulai menggelap dan angin bertambah kencang, segera cari tempat berlindung yang aman. Hindari berteduh di bawah pohon, dekat tiang, maupun papan reklame,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
