Kepolisian Jepang bekerja sama dengan Universitas Lingkungan Manusia di Prefektur Aichi dan NTT Data Group Corp. mengembangkan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membuat sketsa gabungan tersangka.
Tujuannya adalah menghemat waktu dan memungkinkan siapa pun, termasuk yang bukan seniman, menghasilkan sketsa yang akurat.
Dilansir dari Kyodo, sistem ini dijadwalkan diuji coba antara April 2026 hingga September 2027, meski jadwal penerapan praktisnya belum diumumkan.
Pada pertengahan Desember, mahasiswa universitas menguji prototipe di markas polisi Nagoya. Mereka mengamati wajah seorang petugas yang menyamar sebagai tersangka selama sekitar 30 detik, lalu memasukkan data seperti jenis kelamin, perkiraan usia, bentuk hidung, dan gaya rambut.
Dari empat gambar komposit yang dihasilkan sistem, mahasiswa memilih yang paling mirip dan melakukan sedikit penyempurnaan. Seluruh proses sketsa selesai dalam waktu sekitar 10 menit.
“Memang sulit, tetapi saya berhasil membuat sketsa yang mirip dengan modelnya. Saya berharap sistem ini dapat digunakan untuk menahan tersangka dengan cepat,” kata Kaho Hibino, mahasiswa berusia 22 tahun.
Yoshihiro Aoyama kepala unit siber kepolisian menambahkan, “Kami bertujuan membuat pekerjaan kepolisian lebih efisien dengan mengadopsi AI.” (saf/ipg)






