
Meski cuaca akhir-akhir ini buruk, tapi aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) tetap berjalan normal.
”Sejauh ini meskipun angin kencang dan gelombang di laut tinggi, aktivitas di TPS tetap normal, tidak terganggu cuaca buruk. Tapi kita tetap waspada terhadap kemungkinan yang terjadi seperti tahun 2002 lalu, akibat badai Viona CC kita roboh,” ungkap IWAN SABATINI Public Relations PT TPS waktu dihubungi suarasurabaya.net, Kamis (04/01).
Menurut IWAN, setiap bulan TPS kegiatan handling di TPS sekitar 85.000 teus. Jadi rata-rata per hari 2.833 teus.
Data yang disampaikan IWAN, pada akhir tahun 2006 TPS mencapai handling 1.055.761 teus di atas kapal AKA BHUM. Ini terjadi penurunan sedikit yaitu tahun 2005 yaitu sebesar 1.066.908 atau sekitar 11.147 Teus (-1,04 %), nyaris sama dengan tahun lalu.
Menurut IWAN, indikasi stagnan ini karena ada sektor lain yang bertahan, bahkan ada yang turun. Untuk di sekitar Surabaya dapat dipastikan ada pengaruh dari luapan lumpur panas di Sidoarjo.
“Beberapa perusahaan di sekitar sana yang tutup karena relokasi serta industri lain yang mengurangi produksi yang kemungkinan disebabkan persaingan pasar, termasuk biaya produksi naik akibat BBM, isu masalah UMR dan sebagainya,” imbuhnya.
Ia berharap peran serta atau mata rantai bisnis di tahun 2007 ini lebih terintergrasi dan berkesinambungan antara pemerintah, para asosiasi, Kadin Jatim dan pelaku usaha lainnya, untuk dapat lebih berkembang dalam produksi barangnya.
“TPS sebagai penyedia jasa terminal atau pelabuhan kapal-kapal petikemas, telah siap mendukung kegiatan ekspor dalam bentuk kesiapan peralatan dan layanan dokumen yang cepat dan aman. Tahun 2007 ini TPS menambah CC (Container Crane) baru sebagai pengganti CC-7 yang jatuh di tahun 2002 akibat badai Viona,” jelasnya.
Teks Foto:
– Aktivitas di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) saat ini tak terpengaruh cuaca buruk.
Foto: Istimewa