Selama 3 tahun ke depan pertumbuhan industri hasil tembakau sesuai inflasi. Ini bisa terjadi asalkan tidak ada kebijakan pemerintah yang membuat pengusaha sport jantung.
Demikian ungkap ISMANU SUMIRAN Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) di sela Lokakarya Nasional Agribisnis Tembakau di Hotel Garden Palace, Kamis (07/06).
Pada suarasurabaya.net, ISMANU menjelaskan, saat ini industri hasil tembakau mulai pulih. Sejak tahun 2000-2001, hasil tembakau sempat drop akibat kebijakan cukai yang selama setahun bisa mengalami 3 kali kenaikan.
Sebelum 2000, produksi industri rokok mencapai 235 milyar batang dan ini merupakan rekor tertinggi dalam industri rokok di Indonesia. Begitu Harga Jual Eceran (HJE) naik dan harga transaksi pasar tidak bisa mengejar, akhirnya terjadi gap.
Gap, ungkap ISMANU, terus berlangsung karena setiap tahun terjadi kenaikan cukai. Tahun pertama naik dua sampai tiga kali, disusul tahun kedua naik sekali dan ketiga nail setiap 9 bulan.
Pada 2003-2004, papar ISMANU, produksi mulai pulih setelah kebijakan mengalami status quo. Tapi belum sampai berhasil ada kebijakan lagi sehingga pertumbuhannya tidak bisa mencapai 235 milyar batang. Saat ini produksi rokok baru di kisaran 220 milyar batang.
Terkait dengan komposisi industri rokok baik SKT (Sigaret Kretek Tangan), SKM (Sigaret Kretek Mesin) dan SPM (Sigaret Putih Mesin), ISMANU menjelaskan, industri rokok sudah mulai menemukan jati dirinya. Ini dimulai sejak munculnya rokok jenis mild. Berikut penjelasan ISMANU, {clip*1}.
Menyikapi munculnya peraturan tentang kesehatan, GAPPRI bersama GAPRINDO (Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia) membentuk tim mengimbangi masalah dampak merokok terhadap kesehatan serta bisnis industri rokoknya.
Rokok, diakui ISMANU, suatu kebutuhan yang bersifat kenikmatan dan sangat individual. Mengatur masalah ini susah tapi tetap dibutuhkan peraturan yang mampu memayungi karena rokok adalah industi yang sah dan legal, berkontribusi besar bagi pendapatan negara serta masuk diantara 10 industri prioritas. (tin)
Teks foto :
– ISMANU SUMIRAN
Foto : TITIN suarasurabaya.net