Dana Misi Pembelian untuk Mendorong Ekspor

Kementerian perdagangan bersedia mendanai atau membayarkan tiket pesawat internasional, transportasi di dalam negeri dan akomodasi hotel untuk para importir atau pembeli produk Indonesia yang datang ke tanah air, dengan syarat jelas melakukan kontrak bisnis.

“Ini fasilitas baru yang kami tawarkan yakni membiayai misi pembelian buying mission. Jika ada pengusaha Indonesia yang mendatangkan pembeli ke Indonesia, kemudian berhasil melakukan kontrak bisnis maka Kemendag bersedia membantu biaya tiket penerbangan internasional dan akomodasi hotel selama di Indonesia,” kata Nus Nuzulia Ishak, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) di Jakarta, Kamis (10/9/2014).

Dilansir dari Antara, tujuan penyediaan fasilitas baru ini, kata Nuzulia, adalah untuk meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia.

Untuk mendapatkan fasilitas ini, katanya, setiap pengusaha Indonesia mengajukan fasilitas ini kepada Ditjen PEN di Kementerian Perdagangan, dan berkoordinasi dengan atase perdagangan atau perwakilan Kemendag di luar negeri atau atase ekonomi KBRI untuk seleksi dan mensahkan bahwa importir yang akan datang memang merupakan importir atau pembeli yang potensial.

“Kami berharap dari pemberian fasilitas misi pembelian kepada para importir terjadi transaksi perdagangan minimal 10 juta dolar AS. Jadi fasilitas ini akan diberikan secara selektif,” tambah dia.

Selama ini Kemendag hanya memberikan fasilitas bantuan dalam misi perdagangan ke luar negeri yakni membantu mendanai biaya penerbangan internasional dan sewa ‘booth’ di pavilion Indonesia kepada para pengusaha Indonesia yang ikut dalam misi dagang itu.

Tapi kini dikeluarkan juga fasilitas bagi para pembeli atau importir potensial produk Indonesia.

“Kami sudah informasikan fasilitas baru ini kepada semua atase perdagangan dan perwakilan Kemendag di luar negeri. Sudah ada respon dimana akan datang 10 pembeli dari Belanda dan Rusia,” ungkap Nuzulia.

Ada 10 produk yang menjadi fokus dalam pemberian fasilitas ini di antaranya adalah produk kerajinan tangan (handycraft), mebel, peralatan kesehatan, dan produk makanan dan minuman. (ant/ain/ipg)