
Pemerintah saat ini berusaha mengejar ketinggalan dalam pembanguna infrastruktur, sehingga percepatan pembangunan infrastruktur akan segera dilakukan.
Logistic Provider sangat berperan dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur itu dapat terwujud. Jika pengiriman bahan-bahan untuk pembangunan infrastruktur terhambat, tentu akan memperlambat pembangunan infrastruktur itu sendiri.
Hal ini disampaikan Roy Jeremiah Iskandar Direktur Utama Netlog Indonesia. Dia mengatakan, kualitas logistic provider juga menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan rekanan dalam proyek pembangunan infrastruktur diberbagai lini.
Saat ini, kata Roy, biaya logistik di Indonesia dinilai masih termasuk tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Kebiasaan yang sering dilakukan di Indonesia adalah keterikatan dengan perusahaan logistik asing yang memasang tarif cukup tinggi.
“Kami telah mempersiapkan diri untuk turut berperan dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sehingga Pemerintah tidak harus berketergantungan dengan perusahaan logistik asing,” kata Roy kepada wartawan, Jumat (23/1/2015) di Hotel Bumi Surabaya.
Dia mengaku, PT Netlog Indonesia yang dipimpinnya menyiapkan tambahan capital expenditure (capex) hingga Rp5 miliar untuk memperkuat pasar logistik dalam negeri terutama di sektor minyak dan gas. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk menambah alat-alat pendukung logistik serta alat transportasi truk.
“Selain itu, untuk meningkatkan layanan logistik yang diharapkan, kami juga berencana mengirimkan karyawan untuk mengikuti pendidikan safety termasuk sopir truk kami juga harus dilengkapi bekal keselamatan,” ujarnya.
Dia menambahkan, tahun ini banyak potensi pasar di sektor minyak dan gas mengingat pemerintah tengah memberi dukungan untuk memperbanyak kilang di Indonesia, termasuk memberi suntikan dana bagi BUMN sebagai upaya percepatan infrastruktur.
“Potensi kami di Jawa Timur pun sangat besar, apalagi base kami memang berada di Surabaya. Belum lama ini ada permintaan pengiriman peralatan untuk mensuport power plant di Jawa,” kata dia.
Netlog Indonesia bersama dengan anak usahanya PT Netanya Interntional sebagai logistics provider sebelumnya telah menggarap proyek logistik internasional dari Semen Indonesia Group yang dikirim ke beberapa negara.
“Selama ini kami lebih banyak menggarap pasar logistik di pasar luar negeri dengan porsi 80 persen, sedangkan untuk dalam negeri hanya 20 persen,” kata Roy. (wak/ipg)
Teks Foto:
– Roy Jeremiah Iskandar Direktur Utama Netlog Indonesia (dua dari kanan) saat konferensi pers di Hotel Bumi, Surabaya.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net