Sabtu, 20 Desember 2025

Pengembangan Klaster Kedelai Sebagai Pengendali Inflasi di Jatim

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan

Rata-rata produksi kedelai di Jawa Timur adalah 420.000 ton per tahun dan impornya sebesar 65.000 ton per tahun serta memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen (April 2015). Maka, untuk mengendalikan inflasi, diperlukan upaya pengembangan budidaya kedelai dengan pendekatan klaster.

Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) Jatim bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mengembangkan klaster kedelai.

“Di Jatim, Kabupaten Lamongan merupakan penghasil kedelai utama. Dengan luas lahan tanaman kedelai 24.000 Ha dengan tingkat produktivitas yang masih relatif rendah yaitu 1,4 ton/Ha. Tujuan utama pengembangan klaster kedelai di Kabupaten Lamongan adalah dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatan petani kedelai,” kata Syarifuddin Bassara Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Kamis (24/9/2015).

Pengembangan klaster kedelai didahului dengan pembangunan demplot seluas 15 Ha. Dengan pendampingan tenaga PPL dan konsultan ahli kelembagaan dan budidaya khususnya varietas Grobogan.

“Demplot kedelai telah menunjukkan hasilnya. Diantaranya waktu panen lebih cepat (kurang dari 75 hari) dan produksi yang relatif tinggi dibandingkan varietas wilis yang selama ini banyak ditanam oleh petani di Lamongan,” kata dia. (dop)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 20 Desember 2025
24o
Kurs