Pemerintah Jawa Timur akan tingkatkan pembukaan lahan baru bagi produksi kopi arabika. Pembukaan lahan dilakukan untuk meningkatkan produksi kopi yang saat ini terus mengalami peningkatan.
“Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia memperkirakan kebutuhan kopi dunia tiga tahun mendatang akan mencapai 9 juta ton. Padahal petani dunia hanya mampu menyuplai 6-7 juta ton saja,” kata Hadi Prasetyo, Asisten Perekonomian Pemerintah Jawa Timur, Kamis (28/7/2016).
Kebutuhan kopi yang mulai tak bisa disuplai oleh petani dunia inilah yang akan ditangkap sebagai peluang bagi petani Jawa Timur untuk beralih menanam kopi. Mereka yang sudah menjadi petani kopi diharapkan juga mampu meningkatkan produksinya.
“Kita sudah canangkan akan ada pembukaan 25 ribu hektar lahan baru. Saat ini lahan kopi di Jawa Timur kan baru 6 hektar,” kata Hadi Prasetyo.
Selain membuka lahan baru, pemerintah juga akan mendorong para petani beralih menanam kopi arabika karena pasar kopi robusta saat ini juga mulai jenuh. Kopi arabika juga dinilai sangat cocok untuk kontur pertanian di Jawa Timur khususnya di daerah pegunungan.
“Jatim ini tidak hanya biji kopi yang diminati, beberapa waktu lalu bahkan Ketua MPR Tiongkok ke sini untuk menjajaki kerjasama dengan salah satu perusahaan kopi,” kata dia. (fik/ipg)