Kamis, 11 September 2025
Suroboyo Creative Week 2017

Ekonomi Kreatif Surabaya Didorong Berkembang Jadi Industri

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Beberapa karya inovatif yang ditampilkan di SCW 2017 di Dyandra Convention Center, Selasa (10/10/2017). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Badan Ekonomi Kreatif menggelar Suroboyo Creative Week (SCW) 2017 bekerja sama dengan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) dan Surabaya Creative Network (SCN). Acara ini untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di Surabaya,

Ajang berkumpulnya pelaku ekonomi kreatif lintas disiplin di Surabaya, yang digelar sejak 7-15 Oktober 2017, ini diharapkan mendorong munculnya industri baru di bidang ekonomi kreatif di Surabaya.

Triawan Munaf Kepala Bekraf mengatakan, Bangsa Indonesia tidak bisa lagi kita bersandar kepada komoditas, hasil bumi, atau hasil pertambangan, tapi harus dari hasil gagasan para pemudanya.

“Karena itu, kerjasama Bekraf dengan perguruan tinggi memang kita utamakan. Ekosistem ekonomi kreatif di ITS ini sudah lama dimulai. Karena itu kami perlu bekerjasama dengan ITS yang karyanya sudah mendunia,” ujarnya di Dyandra Convention Center, Selasa (10/10/2017).

Menurutnya, apa yang ditampilkan di SCW 2017 sudah luar biasa. “Tidak hanya produknya tapi juga ekosistemnya, dan cara menampilkan produknya. Karena orang bisa saja punya produk, tapi kalau tidak tahu cara memasarkannya, menampilkannya secara utuh, secara baik, atraktif, nilai tambahnya tidak akan terbentuk,” katanya.

Bila hal itu terjadi, produk tanpa cara menampilkannya secara kreatif, maka menurutnya yang akan terjadi, produk-produk inovatif itu hanya jadi pabrikan. Hanya menjadi Original Equipment Manufacturer (OEM).

“Kita maunya ada branding, promotion. Jadi saya berharap dengan adanya aktivitas seperti ini, pengusaha, mahasiswa, maupun perorangan yang punya potensi mau scale up. Mau mengembangkan diir menjadi industri yang besar. Jangan hanya berbahagia dengan apa yang sudah ada,” ujarnya.

Dengan peningkatan skala produksi, penyerapan tenaga kerja, maka sebuah perusahaan kreatif akan menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas.

SCW 2017 mengangkat Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual sebagai fokus. Ini berdasarkan ukuran prestasi yang telah diraih Surabaya dari dua bidang tersebut, terutama dari kontribusi inovasi dari ITS.

“Memang yang paling banyak menghasilkan prestasi dari Desain Grafis dan DKV,” ujar Joni Hermana Rektor ITS. “Kami berharap dengan adanya SCW 2017 ini, semakin banyak anak muda yang termotivasi, karena potensi di industri kreatif di Surabaya sangat besar sekali.”

Di Dyandra Convention Center hari ini, pada sesi Creative Talk, karya-karya yang ditampilkan di ruang pamer tidak melulu merupakan karya kreatif hasil para pegiat dari ITS. Tapi juga datang dari komunitas startup di Surabaya.

Ada beberapa startup yang tergabung dalam Surabaya Creative Network (SCN) yang turut menampilkan karya-karya yang tidak kalah inovatif.

Hafshoh Mubarak Ketua SCN mengatakan, komunitas itu sedang melakukan upaya menjadikan Surabaya menjadi kreatif metropolitan. Kota metropolitan yang akan dipenuhi dengan aktivitas kreatif pemudanya.

“Kami sudah melakukan riset dan menentukan tema, dan tema Kota Surabaya adalah Kreatif Gastronomi,” ujarnya. Menurutnya, Surabaya memang identik dengan kuliner yang khas. Karena itulah, SCN akan mengarahkan kegiatan ekonomi kreatif mereka ke arah itu.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Kamis, 11 September 2025
28o
Kurs