Faisal Basri pengamat ekonomi menilai, di era digital ini negara belum berperan penuh untuk memenuhi infrastruktur digitalisasi. Negara masih fokus pada kemacetan di darat dengan membangun tol, tapi kemacetan di udara masih jeblok.
“Masalahnya sekarang adalah digital yang dibutuhkan berbeda. Pak Jokowi Presiden masih fokus pada kemacetan di darat padahal kemacetan di atas terasa sekali, yaitu jaringan internet. IT integrasinya masih jeblok,” katanya.
Menurut data yang dia dapat, Indonesia masih di peringkat 59 dari 69 negara dalam perkembangan bisnis digital. Indonesia masih menempati peringkat 11 dari 11 negara di Asia Tenggara dalam menghadapi era digital.
“Sekarang ini jalan tol di udara yang penting (jaringan internet),” katanya.
Faisal mengatakan, Indonesia merupakan pengguna internet terbanyak kelima di dunia. Tapi kecepatan jaringan internetnya peringkat 77 dari 100 negara.
“Indonesia masih kalah dengan Malaysia produktivitas pekerjanya di era digital,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Suara Surabaya Media bersama Pelindo III mempersembahkan Suara Surabaya Economic Forum yang membahas lanskap bisnis di tahun 2018. Kegiatan ini digelar di Grand City Convex Surabaya, Jumat, 8 Desember 2017. Bertepatan dengan akhir tahun 2017, kegiatan ini dapat menjadi salah satu referensi mendapatkan gambaran skema perekonomian di tahun 2018 mendatang.
Selain Faisal Basri, pembicara lain di antaranya Prof. Rhenald Kasali, Ph.D Founder Rumah Perubahan; Kresnayana Yahya Bisnis Analis dan Ahli Statistik; dan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra President Director PT Pelindo III.(bid/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
