Jumat, 26 April 2024

Khofifah Berharap JIIPE Serap Tenaga Kerja Terampil dari Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengunjungi kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik, Kamis (22/8/2019). Foto: Istimewa

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengunjungi kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik, Kamis (22/8/2019).

Dia menemui para pimpinan JIIPE untuk membahas kerja sama penyediaan tenaga kerja terampil dari Jawa Timur. Khofifah ingin menyiapkannya sejak dini sebelum JIIPE beroperasi penuh 2028 mendatang.

“Kami ingin mencocokkan specific skill seperti apa yang dibutuhkan JIIPE? Supaya bisa menyiapkan tenaga kerja sejak awal,” ujar Khofifah dalam ketarangan pers yang diterima suarasurabaya.net.

Dia contohkan, pabrik smelter seluas 100 hektare yang sedang dibangun di JIIPE. Pabrik itu dia harapkan bisa menyerap 4.000 tenaga kerja Jawa Timur dari total 300 ribu pekerja saat beroperasi penuh.

Melalui pencocokkan specific skill yang sedang dia lakukan dengan JIIPE, Pemprov Jatim bisa menyiapkan dan memetakan program penyiapan tenaga kerja Jawa Timur.

Hasil pemetaan itu, nantinya akan melibatkan sejumlah SMK, Aliyah, SMA dual track, serta pendidikan Diploma 1 (D1), Diploma 3 (D3), atau Sarjana (S1) di Jawa Timur.

“Jadi kami bisa dapat konfirmasi lebih awal, supaya persiapannya bisa segera kami lakukan. Kami berharap tenaga kerja di Jawa Timur bisa diserap industri di kawasan JIIPE ini,” ujarnya.

Upaya penyinkronan ini, kata Khofifah, juga menjadi salah satu langkah Pemprov Jatim untuk menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu optimistis, hadirnya JIIPE jadi bagian penting Jawa Timur yang mana 29,4 persen pertumbuhan ekonominya ditopang oleh sektor industri.

Secara keseluruhan, Khofifah berharap kehadiran JIIPE jadi bagian penting membangun sinergitas dan percepatan pengembangan industri di Jatim.

Pemprov Jatim bersama pemerintah pusat juga sedang menyiapkan konektivitas akses antara Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, dan daerah lain di kawasan Gerbang Kertosusila.

Satu lagi harapannya, Khofifah ingin JIIPE memiliki proses pengolahan limbah yang mumpuni supaya daya dukung lingkungan sekitar kawasan itu terjaga dengan baik.

“Pengolahan limbah di industrial Estate ini akan lebih mudah, lebih murah, dan kontrolnya juga lebih cepat. Karena tidak mungkin limbahnya, apalagi limbah B3-nya, dibuang ke laut,” katanya.

Bambang Soetiono Presiden Direktur JIIPE memastikan, 83 persen tenaga kerja di JIIPE adalah tenaga kerja lokal. Dia sudah mengimbau para tenant (penyewa) untuk menggunakan tenaga kerja lokal.

“Kami juga melakukan MoU dengan Desa Manyarejo, Manyar Sidorukun, dan Manyar SIdomukti soal tenaga kerja lokal ini. Juga dengan Pondok Pesantren Qomaruddin untuk training. Lulusannya nanti kami tampung,” ujarnya.

Kawasan JIIPE Berdiri di atas lahan seluas 3.000 hektare. Seluas 400 hektare di antaranya adalah wilayah pelabuhan, 1.800 lainnya kawasan industri, sedangkan 800 hektare sisanya untuk hunian dan rekreasi.

“JIIPE yang sudah diresimkan Presiden pada 9 Maret tahun lalu ada untuk me-reduce biaya logistik nasional. Karena di JIIPE terintegrasi semua baik itu pelabuhan, kawasan industri, dan perumahan,” katanya.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs