Jumat, 26 April 2024

BPS: Ekonomi Jatim Terkontraksi Lebih Dalam dari Nasional

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Dadang Hardiwan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur. Foto: Istimewa

Dadang Hardiwan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur bilang, secara kumulatif ekonomi Jatim 2020 terkontraksi 2,39 persen. Lebih dalam daripada nasional yang juga minus 2,02 persen.

“Pandemi Covid-19 memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Jatim secara C to C (tahun kalender)” ujar Dadang, Jumat (5/2/2021).

Pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan IV 2020 dibanding triwulan III 2019 (YoY) terkontraksi 2,64 persen. Terjun bebas dari periode sama tahun sebelumnya yang mampu tumbuh 5,42 persen.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2020 dibanding triwulan III 2020 (Q to Q) terkontraksi 0,94 persen.

“Jadi kalau lihat 2017-2020 ekonomi Jatim pada triwulan IV 2020 masih mengikuti pola periode sebelumnya. Di mana triwulan IV lebih rendah dibanding triwulan III,” katanya.

Namun, kata dia, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2020 secara Q to Q masih bisa dikatakan terkontraksi paling dangkal.

Bila dilihat pada triwulan IV 2019 (Q to Q) pertumbuhan ekonomi terkontraksi 1,93 persen. Pun dengan triwulan IV 2018 (Q to Q) terkontraksi 2,01 persen.

Terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Q to Q itu terpicu sektor pertanian dan perikanan yang telah melewati masa panen raya sejumlah komoditas.

BPS Jatim mencatat sektor ini terkontraksi 26,77 persen. “Kemudian sektor kontruksi juga terkontraksi 4,13 persen,” ungkapnya.

Sektor lain mengalami pertumbuhan cukup menggembirakan. Paling tinggi dicapai pertambangan dan penggalian yang mencapai 13,92 persen.

“Ini karena permintaan komoditas pertambangan seiring pulihnya ekonomi beberapa negara meningkat. Ekspor migas ke luar negeri meningkat 99 persen,” ujarnya.

Selain pertambangan dan penggalian, yang mengalami pertumbuhan adalah sektor transportasi dan pergudangan sebesar 12,96 persen.

“Relaksasi ekonomi dan cuti bersama pada Oktober dan Desember 2020 mendongkrak jumlah penumpang,” tegasnya.

Sedangkan kategori jasa lainnya yang mampu tumbuh 9,71 persen karena dibukanya sejumlah tempat wisata.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs