Tujuh kota di Provinsi Jawa Timur, mengalami deflasi dan hanya satu kota yang mengalami inflasi. Dari data yang disampaikan BPS Provinsi Jawa Timur, Kamis (1/7/2021) deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,58 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Kediri dan Kabupaten Jember masing-masing sebesar 0,10 persen.
Dr. Dadang Hardiwan S. Si., M.Si., Kepala BPS Provinsi Jawa Timur dalam paparannya juga menyampaikan sejumlah komoditi yang menyumbang inflasi pada Juni 2021 di Provinsi Jawa Timur.
“Kami mencatat ada 10 komoditi yang memberikan sumbangan terjadinya inflasi di Jawa Timur pada bulan Juni 2021 ini. Di antaranya, telor ayam ras, emas, beras, rokok filter, angkutan kota, dan minyak goreng. Komoditi-komoditi itulah yang menyumbang inflasi Juni 2021 di Jawa Timur, ” terang Dadang Hardiawan, Kamis (1/7/2021).
BPS Jawa Timur, lanjut Dadang juga mencatat bahwa kunjungan wisata ke Jawa Timur pada Januari hingga Mei 2021 seiring masih berlangsungnya pandemi Covid-19 yang belum usai, mengalami penurunan jika dibandingkan pada bulan yang sama di tahun 2020.
“BPS Provinsi Jawa Timur mencatat kunjungan wisata di Jawa Timur pada Januari sampai Mei 2021 mengalami penurunan sebesar 98,82 persen atau sekitar 409 kunjungan. Jika dibanding pada bulan yang sama di tahun 2020 tercatat 34.554 kunjungan wisata ke Jawa Timur. Terjadi penurunan, ” tambah Dadang.
Sedangkan untuk rata-rata lama menginap tamu (RLMT) pada hotel berbintang di Jawa Timur, lanjut Dadang tercatat RLMT wisatawan mancanegara lebih lama, sebesar 2,08 persen.
“Jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asal Indonesia hanya 1,41 persen saja selama Juni 2021. Tamu asing atau wisatawan mancanegara dengan RTML sebesar 2,08 persen, ” kata Dadang.
Dengan demikian, BPS Provinsi Jawa Timur mencatat tingkat inflasi tahun kalender Juni 2021 sebesar 0,89 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020) BPS Jawa Timur mencatat sebesar 1,19 persen.(tok/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
