Kamis, 18 April 2024

Presiden Berharap Smelter Freeport di Gresik Menyerap Banyak Tenaga Kerja

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden saat menyampaikan sambutan peresmian proyek pembangunan fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter) milik PT Freeport Indonesia, di Gresik, Selasa (12/10/2021). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, meresmikan proyek pembangunan fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter) milik PT Freeport Indonesia, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021) siang.

Smelter konsentrat tembaga seluas 100 hektare itu berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integreted Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Kecamatan Manyar, Gresik.

Fasilitas pengolahan logam hasil tambang model single line di Gresik itu akan menjadi yang terbesar di dunia, dengan kemampuan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga atau setara 480 ribu ton logam tembaga per tahunnya.

Sebelum meresmikan secara simbolis, Presiden mengatakan, adanya smelter di dalam negeri akan memberikan nilai tambah buat negara.

Karena, Indonesia tidak perlu lagi mengirim bahan baku pertambangan ke luar negeri untuk proses pengolahannya.

Lalu, yang penting buat masyarakat khususnya di sekitar lokasi adalah smelter itu bisa menyerap banyak tenaga kerja, dan berdampak pada kemajuan daerah Gresik.

Presiden mengatakan ketersediaan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan nantinya akan didukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Gresik.

“Dalam masa konstruksi saja akan ada 40 ribu tenaga kerja yang bisa bekerja, artinya yang terbuka lapangan pekerjaan ini akan banyak sekali di Kabupaten Gresik dan di Provinsi Jawa Timur, belum nanti kalau sudah beroperasi,” ujar Jokowi.

Berdasarkan data PT Freeport Indonesia, pembangunan smelter di Gresik akan melibatkan 40 ribuan tenaga kerja.  Nantinya, Freeport Indonesia juga memerlukan sekitar 750 sampai seribu orang untuk mengoperasikan smelter pengolah tembaga di Gresik.

Lebih lanjut, Presiden menegaskan, Pemerintah akan terus memberikan dukungan agar iklim investasi di Tanah Air semakin kondusif.

Pemerintah akan menyiapkan infrastruktur pendukung, dan juga menjamin kepastian hukum. Dengan begitu, Presiden optimistis banyak investor yang tertarik berinvestasi di Indonesia.

“Saya berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik ini akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain untuk masuk ke KEK Gresik, khususnya industri turunan tembaga untuk ikut berinvestasi di sini,” imbuhnya.

Sekadar informasi, PT Freeport Indonesia berinvestasi sekitar Rp42 triliun untuk membangun smelter di Gresik.

Selain berfungsi sebagai fasilitas pemurnian tembaga untuk menghasilkan katoda tembaga, smelter itu juga sebagai fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas, perak dan logam berharga lainnya.(rid/den/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
28o
Kurs