Jumat, 1 November 2024

Inflasi Surabaya pada Oktober 2022 Sebesar 6,77 Persen YoY

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Salah satu penjual bahan pokok di pasar tradisional Pabean Surabaya, Senin (26/9/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net

Badan Pusat Statistik Jawa Timur mencatat inflasi year on year (yoy) gabungan dari delapan kota atau kabupaten Indeks Harga Konsumen (IHK) di bulan Oktober 2022 sebesar 6,65 persen.

Dadang Hardiawan Kepala BPS Jatim menjelaskan ada tiga kabupaten atau kota IHK yang mengalami inflasi yoy. Tertinggi terjadi di Jember sebesar 7,23 persen dengan IHK sebesar 114,08 dan terendah terjadi di Probolinggo sebesar 5,43 persen dengan IHK sebesar 111,03.

Khusus Kota Surabaya, inflasi yoy pada Oktober 2022 sebesar 6,77 persen. Tertinggi kedua dari delapan kota atau kabupaten IHK, juga lebih tinggi dari inflasi yoy gabungan.

Sementara inflasi month to month (mtm) gabungan dari delapan kota atau kabupaten IHK pada Oktober 2022 sebesar 0,04 persen.

Inflasi mtm terjadi di tiga kota atau kabupaten. Tertinggi di Probolinggo sebesar 0,16 persen, diikuti Banyuwangi dengan 0,11 persen dan Surabaya sebesar 0,07 persen.

Lima kabupaten atau kota IHK lainnya justru mengalami deflasi, yaitu Madiun dan Jember 0,03 persen, Malang 0,11 persen, Sumenep 0,15 persen, dan Kediri mengalami deflasi terdalam, sebesar 0,21 persen.

Dadang menyebut inflasi terjadi karena ada kenaikan harga hampir pada sepuluh dari sebelas indeks kelompok pengeluaran. Hanya kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga tertinggi mtm adalah kesehatan. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi secara kumulatif adalah transportasi.

“Kalau inflasi secara year on year pada Oktober, kelompok pengeluaran transportasi yang paling tinggi,” ujar Dadang saat konfernsi pers, Selasa (1/11/2022).

Sementara itu untuk komoditas dominan penyumbang inflasi adalah cabai rawit dengan IHK sebesar 89,34 kemudian telur ayam ras 33,93 dan bensin sebesar 33,73.

Tidak hanya itu, Dadang juga mengungkap ada tiga komoditas yang mengalami deflasi. Antara lain biaya admin transfer uang 34,28 lalu brokoli 31,14 dan tomat 22,66.

Selama Oktober 2021 hingga Oktober 2022, enam ibukota provinsi di Pulau Jawa semua mengalami inflasi secara year on year.

Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 7,54 persen, kemudian diikuti Surabaya sebesar 6,77 persen, Yogyakarta sebesar 6,67 persen, Bandung sebesar 5,79 persen, Semarang sebesar 5,35 persen, dan DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 4,47 persen.

“Terjadinya inflasi secara yoy dipengaruhi kenaikan harga pada kelompok pengeluaran dan kelompok komoditas yang mengalami kenaikan harga,” kata Dadang.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs