Senin, 29 April 2024

KemenKop Dorong UMKM Jadi Pemasok Komoditas Bahan Baku Jamu

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi jamu

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), mendorong UMKM masuk dalam program pengembangan rantai pasok komoditas bahan baku jamu.

Dalam keterangan resmi yang diterima Antara, Jakarta, Sabtu (17/12/2022), Yulius Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM mengatakan bahwa implementasi dari MoU ini akan dikembangkan proyek percontohan kemitraan bahan baku jamu di dua lokasi, yakni Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Bondowoso pada 2023 mendatang.

Dia melanjutkan, Kabupaten Pemalang akan dikembangkan jahe, kencur, kapulaga, dan sereh di atas lahan 14 hektare yang melibatkan 70 petani melalui kerja sama dengan Koperasi Nafi Berkah Jaya.

Sedangkan, di Kabupaten Bondowoso akan dikembangkan jahe dan kunyit dengan lahan 50-70 hektare yang melibatkan sekitar 100 orang petani di bawah koperasi produsen Agro Farm Bondowoso.

Teten Masduki MenkopUKM mengatakan, kemitraan rantai pasok bagi pelaku usaha mikro dapat meningkatkan produktivitas, transfer teknologi dan pengetahuan, dan kepastian pasar dengan harga jual stabil, hingga adanya nilai tambah produk.

“Sedangkan bagi pelaku usaha menengah dan usaha besar, kemitraan rantai pasok memberi manfaat bagi usaha, berupa optimalisasi efisiensi biaya, kepastian pasokan bahan baku, menjaga kepuasan pelanggan, hingga peningkatan keuntungan,” ujar Teten.

Teten menyampaikan pesan kepada pelaku usaha yang terlibat dalam program kemitraan agar dapat menjaga standar kualitas produk meningkatkan produktivitas, maupun mengoptimalkan penguasaan teknologi dan inovasi produk.

Irwan Hidayat Direktur Sido Muncul berharap, melalui kerja sama ini dapat membantu petani dalam menghasilkan panen lebih baik dan melanjutkan pengolahan pascapanen di bidang argoindustri dalam naungan koperasi.

“Kami berharap kerja sama ini dapat membantu para petani untuk menghasilkan bahan-bahan jamu yang lebih baik sekaligus mendistribusikan kepada Sido Muncul guna memotong rantai pasok agar lebih efisien,” ujar Irwan.

Kerja sama yang dapat dilakukan adalah koordinasi pembinaan dan pengembangan usaha mikro melalui pelatihan, bimbingan, pendampingan, serta dukungan terhadap fasilitas proses produksi pascapanen hingga distribusi pemasaran.(ant/tik/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs