Minggu, 19 Mei 2024

Presiden Dorong Pemanfaatan Teknologi Pertanian di NTT

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Jokowi Presiden mengecek alat dan mesin pertanian di Kabupaten Belu, NTT, Kamis (24/3/2022). Foto: Biro pers setpres

Joko Widodo Presiden mendorong pemanfaatan teknologi dalam sistem pertanian, khususnya pada lahan sulit seperti di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Presiden, keberanian menggunakan teknologi akan menghasilkan solusi terbaik dalam penanganan lahan-lahan pertanian yang sulit ditanami.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi, Kamis (25/3/2022), selepas menanam jagung bersama masyarakat di Kabupaten Belu, NTT.

“Kalau kita berani menggunakan teknologi, berani mencoba di lahan-lahan yang sulit seperti yang di NTT ini, nanti akan kelihatan semuanya, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu dikoreksi, dan apa alsintan (alat dan mesin pertanian) yang pas untuk digunakan di daerah seperti NTT ini,” ujarnya.

Dengan memanfaatkan teknologi alsintan, Presiden optimistis bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Belu secara khusus, serta memperkuat ketahanan pangan nasional secara lebih luas.

“Saya meyakini ini akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di NTT khususnya di Kabupaten Belu, tetapi juga akan memperkuat ketahanan pangan nasional kita karena ada lahan-lahan baru yang dibuka seperti di Provinsi NTT, Kabupaten Belu seperti yang kita lihat sore hari ini,” imbuhnya.

Pada kunjungan kerja itu, Presiden bersama masyarakat melakukan penanaman jagung menggunakan mesin tanam jagung atau planter di lahan seluas 53 hektare.

Kalau produksi yang dihasilkan di lahan tersebut bagus, Kepala Negara menyebut pembukaan lahan serupa akan kembali dilakukan di daerah lain.

“Dari sini nanti kita akan perluas sampai 500 hektare. Kalau nanti berhasil dan produksinya bagus, kita akan melompat ke daerah yang lain yang juga ada lahan datar seperti ini seluas 15 ribu hektare,” tambahnya.

Sebagai informasi, kawasan lumbung pangan atau food estate di Desa Fatuketi, Kabupaten Belu memiliki luas efektif 53 hektare yang terbagi menjadi empat blok.

Untuk jaringan irigasi sprinkler, kawasan itu memanfaatkan sumur air tanah dan aliran air dari Bendungan Rotiklot yang telah diresmikan Jokowi Presiden tahun 2018 lalu.

Turut serta mendampingi Presiden, Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian, Pratikno Menteri Sekretaris Negara, Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan, Viktor Laiskodat Gubernur NTT, dan Agustinus Taolin Bupati Belu. (rid/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version