Kamis, 25 April 2024

Rupiah Kembali Melemah Dipicu Ekspektasi Pengetatan Agresif The Fed

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi pegawai bank menghitung uang Rupiah. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (8/4/2022), kembali melemah dipicu ekspektasi pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh bank sentral AS The Fed.

Rupiah bergerak melemah 19 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp14.381 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.362 per dolar AS.

Ariston Tjendra Pengamat pasar uang di Jakarta mengatakan, nilai tukar rupiah mungkin masih bisa tertekan terhadap dolar AS hari ini.

“Sentimen ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif masih akan memberikan tekanan ke rupiah hari ini,” ujarnya dikutip Antara.

Ariston menyampaikan, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih di dekat level tertinggi dalam tiga tahun, di kisaran 2,6 persen yang mengindikasikan ekspektasi pasar meninggi terhadap kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif.

“Ekspektasi ini mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya,” kata Ariston.

Di sisi lain, lanjutnya, harga minyak mentah dunia yang mulai menurun bisa membantu meredakan kekhawatiran pasar terhadap inflasi.

“Dan ini bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko termasuk rupiah,” ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak melemah ke arah Rp14.380 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.340 per dolar AS.

Pada Kamis (7/4/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.362 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.359 per dolar AS. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs