Jumat, 19 April 2024

LPS Naikkan Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Rupiah dan Valas Mulai 1 Februari

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Purbaya Sadewa Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/12/2022). Foto: Antara

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menetapkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) simpanan Rupiah di bank umum dan BPR naik masing-masing sebesar 25 bps, yakni menjadi 4,00 persen pada bank umum dan 6,50 persen pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

Sedangkan untuk TBP simpanan valuta asing (valas) pada bank umum ditetapkan naik menjadi 2.00 persen. Selanjutnya TBP tersebut akan berlaku untuk periode 1 Februari 2023 sampai dengan 31 Mei 2023.

Kenaikan ini dibahas dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) LPS yang digelar 24 Januari 2023 lalu.

“LPS telah melakukan evaluasi dan menetapkan Tingkat Bunga Penjaminan untuk periode reguler Januari 2023 bagi simpanan dalam Rupiah di bank umum dan BPR, serta simpanan dalam bentuk valuta asing (valas) di bank umum,” kata Purbaya Yudhi Sadewa Ketua Dewan Komisioner LPS, dalam keterangan resminya yang dikutip Jumat (27/1/2023).

Purbaya menyatakan, penetapan TBP simpanan didasarkan pada beberapa hal antara lain, potensi kenaikan suku bunga perbankan domestik yang lebih tinggi dalam merespon kebijakan moneter bank sentral. Kemudian, juga untuk memberikan ruang bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas di tengah masih relatif tingginya risiko volatilitas pasar keuangan dengan tetap suportif terhadap fungsi intermediasi perbankan sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi.

“Terutama untuk memperkuat sinergi dan arah kebijakan dengan otoritas di sektor keuangan domestik dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Lebih jauh Purbaya juga menekankan bahwasanya, LPS terus memantau pergerakan suku bunga simpanan perbankan nasional, baik yang berdenominasi Rupiah maupun valuta asing. Berdasarkan data pergerakan suku bunga secara nasional, perkembangan Suku Bunga Pasar simpanan (SBP) untuk simpanan rupiah terpantau naik sebesar 11 bps menjadi 2,95 persen pada periode 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023.

“Hal ini menunjukkan bahwa perbankan secara bertahap merespon kenaikan suku bunga acuan bank sentral atau BI7DRR. Meskipun demikian, kondisi likuiditas yang masih relatif longgar potensial mempengaruhi kecepatan bank dalam merespon kenaikan BI7DRR,” jelasnya.

Selanjutnya, SBP simpanan valas di periode observasi yang sama terpantau naik sebesar 11 bps menjadi sebesar 1,48 persen jika dibandingkan periode penetapan sewaktu-waktu Desember 2022.

“Kenaikan SBP valas ini berlanjut sejalan dengan tren kebijakan suku bunga The Fed yang masih meningkat untuk mengatasi gejolak inflasi global, khususnya di negara-negara maju,” tambahnya.

Dalam rangka melindungi dana nasabah serta upaya menjaga kepercayaan nasabah deposan, LPS juga menghimbau agar bank tetap memperhatikan ketentuan Tingkat Bunga Penjaminan simpanan dimaksud dalam rangka penghimpunan dana.

“Dan dalam menjalankan operasional, bank juga diharapkan tetap mematuhi pengaturan dan pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan serta ketentuan pengelolaan likuiditas oleh Bank Indonesia,” tutup Purbaya.(dfn/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
26o
Kurs