Kamis, 2 Mei 2024

Realisasi Investasi 20 KEK Capai 128 Triliun dan Menerima 71 Ribu Pekerja

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Susiwijono Moegiarso Sekretaris Kemenko Perekonomian selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK waktu di Surabaya, Kamis (3/8/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Hingga bulan Juni 2023, realisasi investasi di 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluruh Indonesia tercatat senilai Rp128,5 triliun. Melibatkan 291 pelaku usaha yang menjalankan bisnis di KEK, serta penciptaan lapangan pekerjaan baru bagi 71.349 orang secara kumulatif di tahun ini

Menurut Susiwijono Moegiarso Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, pemerintah terus melakukan akselerasi di seluruh KEK melalui peningkatan investasi, mendorong ekspor, menekan impor melalui pengembangan industri substitusi impor, hingga menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Yang lebih penting KEK dimandatkan untuk menciptakan lapangan kerja. Di masa bonus demografi ini kita berkepentingan untuk menciptakan industri yang mampu membuka lapangan kerja,” ujar Susiwijono waktu di Surabaya, Kamis (3/8/2023).

Pria yang juga menjabat Sekretaris Kemenko Perekonomian itu menyebut, pengembangan KEK di luar Pulau Jawa bakal diarahkan untuk mengoptimalkan keunggulan masing-masing daerah.

Misalnya seperti industri Pengolahan Kelapa Sawit di KEK Sei Mangkei, Industri Pengolahan Bauksit di KEK Galang Batang, serta Industri Kreatif dan Digital di KEK Nongsa Digital Park.

Nantinya realisasi investasi dan pembukaan lapangan kerja akan menjadi indikator capaian dari masing-masing KEK. Di Jawa Timur sendiri ada dua KEK, yaitu di Kabupaten Gresik dan Singhasari.

Selain itu, upaya hilirisasi juga dilakukan pemerintah pada industri pengolahan di KEK guna mendukung peningkatan nilai tambah perekonomian nasional. Salah satu KEK yang mendukung penerapan hilirisasi adalah Smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik.

“Nilai investasinya (Smelter) Rp45 Triliun. Kita harapkan bulan Mei tahun depan sudah mulai produksi,” ujarnya.

Menurut Susiwijono, optimalisasi kinerja KEK dalam mendorong peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat dan Daerah dinilai penting.

Untuk itu, pemerintah menugaskan administrator memfasilitasi kemudahan dalam pelayanan perizinan berusaha dan perizinan lainnya, pelayanan non perizinan, serta untuk pengawasan operasionalisasi KEK.

“Intinya kita berharap KEK betul-betul menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif, kita dorong khusus di Jatim 2 KEK dan nasional total 20 KEK, memang belum sebanyak negara lain tapi pelan-pelan akan kita dorong karena KEK itu insentif fiskalnya luar biasa,” ungkapnya. (wld/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs