Sabtu, 18 Mei 2024

Disnakertrans Jatim Sudah Mengirim 300 Pekerja Welder ke Korea Selatan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Pekerja Migran Indonesia asal Jatim yang dikirim ke Korea Selatan berada di Kantor Disnakertrans Jatim untuk mendapat arahan sebelum berangkat, Jumat (3/5/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah mengirim 300 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan hingga tahun ini. Terbaru, 30 pekerja welder atau bidang pengelasan dikirim ke Negeri Gingseng hari ini, Jumat (3/5/2024).

Sigit Priyanto Kepala Disnakertrans Jatim menyatakan, permintaan tenaga kerja di bidang welder dari perusahaan Samsung Heavy Industri asal Korea Selatan terus datang setiap tahun.

Kiriman permintaan itu seiring dengan ketrampilan PMI asal Jatim yang kompeten dan disiplin dalam pekerjaan. Sigit mengatakan, 30 PMI ini merupakan angkatan kedua yang dikirim tahun ini.

“Hari ini 30 angkatan, sebelumnya kami kirim dua angkatan. Dan total sudah ada 300 pekerja kita di sana. Jatim satu-satunya provinsi yang dipercaya oleh Samsung Heavy Industri untuk direkrut sendiri,” kata Sigit ditemui di kantornya, Jumat pagi.

Sigit Priyanto Kepala Disnakertrans Jatim (tengah batik cokelat) bersama 30 Pekerja Migran Indonesia yang akan dikirim ke Korea Selatan, Jumat (3/5/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

30 PMI itu sudah melewati tahap perekrutan yang resmi dan prosedural. Sehingga, jaminan pekerjaannya di luar negeri sudah dipastikan aman dan mendapat kontrak kerja selama dua tahun di Korea Selatan.

Selain itu, lanjut Sigit, para peserta sebelumnya melewati tahap pelatihan selama tiga bulan. Meliputi pelatihan pengelasan sesuai standar perusahaan di korea selatan, kemudian pelatihan bahasa, hingga kebudayaan.

“Instruktur juga dari Korsel, peralatan, (mentor) bahas dan kurikulum dari sana. Sehingga setelah tiga bulan langsung ditempatkan di Korsel. Apalagi gajinya cukup sekelas pekerja yang dari Jatim untuk di luar negeri,” katanya.

Ke depannya, Sigit berharap PMI asal Jatim yang dikirim ke luar negeri tidak hanya mengisi pekerjaan di sektor non formal. Tapi, bisa merambah ke sektor industri supaya ada peningkatan skill.

“Ingin kami ubah, yang diutamakan di Industri. Sesuai Tema May Day kemarin kerja sama untuk meningkatkan kompetensi pekerja Indonesia,” jelasnya.(wld/iss/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version