
Pemerintah mencatatkan surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp4,3 triliun hingga akhir April 2025.
Meski pengeluaran negara ketat, sejumlah program prioritas Prabowo Subianto Presiden RI tetap berjalan optimal, salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan mengatakan, surplus ini menunjukkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efisien.
Ia menegaskan, meskipun surplus, belanja tetap diarahkan untuk program prioritas yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Program-program seperti MBG tetap kami jaga agar terus berjalan dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Kita siagakan APBN untuk kebutuhan MBG, terlebih untuk mengejar target 82,9 juta penerima di kuartal empat nanti,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei, Jumat (23/5/2025), di Jakarta.
Data Kementerian Keuangan menyebutkan, sampai 21 Mei 2025, program MBG sudah menjangkau 3,97 juta siswa, dengan realisasi anggaran mencapai Rp3,006 triliun.
Jumlah sekolah pelaksana juga melonjak tajam dari 45 sekolah pada Januari, menjadi 1.386 sekolah di Mei 2025.
“MBG menjadi salah satu instrumen penting untuk menurunkan angka stunting, memperkuat ketahanan tubuh anak-anak, dan menjaga keberlangsungan proses belajar,” tambahnya.
Tak hanya MBG, pemerintah juga menggulirkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sejak Februari lalu.
Hingga awal Mei, lebih dari 4,2 juta warga memanfaatkan layanan tersebut yang tersedia di 9.346 Puskesmas se-Indonesia.
“Peserta paling banyak dari kelompok usia produktif. Ini sinyal bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan makin tinggi,” kata Suahasil.
Di sektor pendidikan, penyaluran Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi ASN Daerah juga mengalami percepatan.
Pemerintah menggunakan skema langsung ke rekening masing-masing guru, tanpa perantara pemerintah daerah.
“Guru-guru menyampaikan terima kasih karena penyaluran tunjangan kali ini jauh lebih cepat dan transparan. Ini bentuk penghargaan negara atas peran mereka,” ujarnya.
Dari total alokasi Rp66,92 triliun, tahap pertama sebesar Rp14,75 triliun telah tersalurkan untuk 1,26 juta guru.
Tahap kedua akan berlangsung bulan Juni mendatang dengan anggaran Rp15,55 triliun.
Di sisi lain, ketahanan pangan nasional menunjukkan tren positif. Berdasarkan data per 15 Mei 2025, stok beras BULOG mencapai 3,73 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir.
Kementerian Pertanian mencatat, produksi beras nasional Januari–April 2025 naik 25,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Suahasil menyebut, pencapaian ini hasil kerja lintas sektor dan sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.(faz/iss)