Jumat, 10 Oktober 2025

Bahlil Percepat Izin Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dari Setahun Jadi Tiga Bulan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi keterangan dalam acara Indonesia International Sustainability Foum di Jakarta, pada Jumat (10/10/2025). Foto: Antara

Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempercepat izin untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dari yang sebelumnya membutuhkan waktu setahun menjadi tiga bulan.

“Panas bumi itu izinnya bisa sampai 1 tahun nggak selesai-selesai. Tetapi, sekarang kami sudah mulai ubah, cukup tiga bulan sudah selesai,” kata Bahlil di Jakarta saat dilansir dari Antara, pada Jumat (10/10/2025).

Pemangkasan durasi itu,  kataa dia, ditempuh melalui penyederhanaan regulasi, penyederhanaan proses tender, dan hal lain.

Bahlil menilai Indonesia saat ini membutuhkan regulasi yang cepat, ramah investasi, bisa segera dieksekusi, dan tidak membuat para pemangku kepentingan yang berminat untuk mengembangkan energi bersih di Indonesia terjebak oleh aturan yang berbelit-belit.

“Sehingga kita bisa mencapai target dari apa yang sudah direncanakan,” ucapnya.

Menurut Bahlil, langkah tersebut merupakan sebuah solusi yang bisa mempercepat transisi energi di Indonesia. Sebab salah satu yang menjadi masalah dalam mempercepat transisi energi dari fosil ke energi bersih adalah regulasi yang berbelit-belit, selain pendanaan.

Bahlil juga menyoroti hampir di semua negara, produk-produk yang dihasilkan oleh green industry (industri ramah lingkungan) dan green energy (energi ramah lingkungan) memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

“Gak bisa lagi kita menunggu lama,” katanya.

Saat ini Indonesia menempati posisi nomor dua sebagai produsen listrik panas bumi secara global.

Dengan kapasitas terpasang listrik dari sumber panas bumi sebesar 2.744 megawatt (MW), posisi Indonesia hanya berada di bawah Amerika Serikat yang memiliki 3.937 MW listrik dari panas bumi.

Sementara itu PT Pertamina (Persero) membidik Indonesia menjadi ‘Raja Panas Bumi’ atau menempati posisi nomor 1 di dunia pada 2029 melalui penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Dengan demikian, Indonesia berpotensi menyalip Amerika Serikat yang saat ini menempati posisi teratas kapasitas terpasang PLTP.(ant/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 10 Oktober 2025
27o
Kurs