Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur (Jatim) memprediksi, ekonomi Jatim pada tahun 2026 akan tumbuh lebih kuat dibandingkan tahun 2025.
M. Noor Nugroho Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2026 diprediksi tumbuh di kisaran 4,8 persen sampai 5,6 persen year on year (yoy).
“Diperkirakan semakin tumbuh kuat, ditopang keyakinan konsumen dan penjualan ritel, serta adanya stimulus pemerintah,” katanya dalam keterangan, Rabu (3/12/2025).
Catatan ekonomi Jatim pada triwulan III 2025, tumbuh solid di angka 5,22 persen (yoy) dan menjadi kontributor terbesar kedua nasional.
Lebih lanjut, sampai akhir tahun 2025, Noor menyebut ekonomi Jatim diprakirakan tumbuh 4,7 persen sampai 5,5 persen dengan inflasi 2,5±1 persen.
Dia menjamin, Kantor Perwakilan BI Jatim bersama pemerintah daerah terus mendorong percepatan ekonomi melalui high level meeting pimpinan daerah, promosi investasi, penguatan kapasitas proyek, dan digitalisasi pembayaran.
“Ini dilakukan dengan enam fokus kolaborasi Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Jatim 2025,” ungkapnya.
Enam fokus kolaborasi yang dimaksud yaitu akselerasi investasi daerah, penguatan industri, penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), optimalisasi keuangan daerah, digitalisasi sistem pembayaran, dan pengendalian inflasi sebagai upaya mewujudkan Jatim sebagai gerbang baru nusantara.
Aftabuddin Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim menambahkan, Jatim sebagai provinsi terbesar kedua dengan kontributor PDB nasional dan lumbung pangan, punya peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi.
“Jatim menjadi simpul utama pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia. Keberadaan pelabuhan internasional, bandara, jaringan tol, dan kawasan industri yang saling terhubung telah membentuk ekosistem ekonomi yang kuat,” ucapnya.
Pemerintah daerah dan BI Jatim berkomitmen untuk terus bersinergi memperkuat upaya percepatan ekonomi di Jatim.(ris/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
