BPS Ungkap Tingkat Hunian Hotel Berbintang pada Februari 2025 Merosot
Selasa, 8 April 2025 | 14:40 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kondisi inflasi di periode Maret 2025 mencapai 1,44 persen secara month to month (m-to-m) yang dipicu dampak tarif listrik hingga harga emas perhiasan.
Zulkipli Kepala BPS Jatim mengatakan inflasi Maret 2025 juga terjadi di sejumlah kabupaten/kota. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 1,91 persen dan terendah di Surabaya 1,30 persen.
“Komoditas utama pemicuinflasi bulan ke bulan (m-to-m) Provinsi Jawa Timur. Tarif listrik mengalami inflasi 42,82 persen dengan andil 0,89 persen terhadap inflasi,” ujar Zulkipli.
Berakhirnya diskon tarif listrik dari pemerintah memicu dampak signifikan terhadap inflasi karena dua bulan sebelumnya kebijakan itu juga membuat deflasi selama dua bulan berturut-turut pada awal 2025.
“Berhentinya diskon tarif listrik di Maret berdampak membalas deflasi yang terjadi di bulan Februari dan Januari 2025,” jelasnya.
Selain itu, inflasi juga dipicu oleh berbagai komoditas lain seperti cabai rawit yang mengalami inflasi 25,36 persen dan memberi andil 0,13 persen, kemudian bawang merah inflasi 34,86 persen dengan andil 0,12persen, serta emas perhiasan yang mengalami inflasi 3,99 persen dengan andil 0,06 persen.
Sementara itu, Zulkipli menyebut sektor penahan inflasi periode ini adalah angkutan udara yang mengalami deflasi 6,61 persen dengan andil negatif 0,09 persen.
“Kelompok transportasi jarang sekali di Lebaran penurunan harga, ini sesuatu baru patut diapresiasi. Ini tiket pesawat biasanya selalu jadi permasalahan,” tuturnya.
Kepala BPS Jatim itu menyatakan, kondisi inflasi periode ini membuat Provinsi Jawa Timur menempati peringkat cukup bawah secara nasional, yakni 25.
“Jatim berada di bawah, di urutan 25 dari 35 provinsi,” tandasnya. (wld/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
