Rabu, 16 Juli 2025

Donald Trump Umumkan ‘Kesepakatan Besar’ dengan Indonesia

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi Donald Trump Presiden Amerika Serikat dengan Prabowo Subianto Presiden RI. Foto: Grafis Suarasurabaya.net

Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa telah tercapai sebuah “kesepakatan besar” dengan Indonesia melalui dialog langsung dengan Prabowo Subianto Presiden RI.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun media sosial Truth pribadinya pada Selasa (15/7/2025) malam WIB.

“Kesepakatan besar, untuk semua pihak, baru saja tercapai dengan Indonesia. Saya bernegosiasi langsung dengan Presiden mereka yang sangat dihormati. Rincian akan segera menyusul!!!” tulis Trump dalam unggahannya.

Pernyataan ini memicu spekulasi terkait isi dan bentuk kerja sama yang dimaksud.

Dilansir dari Antara, unggahan Trump itu juga di-repost melalui akun Instagram strory dari Sekretariat Kabinet RI beberapa waktu kemudian.

Trump tidak merinci sektor atau bidang kerja sama yang dimaksud. Namun pada postingan di akun yang sama pada Minggu (6/7/2025) malam waktu AS, ia sempat mengecam keras sebelas negara anggota BRICS, dan berjanji akan memberlakukan tarif tambahan sebesar sepuluh persen terhadap kelompok tersebut.

Indonesia yang tengah menjajaki keterlibatan yang lebih dalam dengan blok ekonomi BRICS langsung mengutus Airlangga Hartarto Menko Perekonomian bersama dengan tim negosiasi tarif RI untuk terbang ke AS pada Selasa (8/7/2025).

Prabowo Subianto Presiden RI sebelumnya juga bertemu sejumlah pemimpin dunia dan investor dalam berbagai forum internasional, termasuk dalam lawatan ke Brasil pada 6-7 Juli 2025 untuk menghadiri KTT BRICS.

Sementara itu, Airlangga saat memberikan keterangan pers di Brussel, Belgia pada Sabtu (12/7/2025) waktu setempat, memastikan penundaan penerapan tarif impor 32 persen dari Amerika Serikat terhadap produk Indonesia.

Keputusan ini merupakan hasil pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS dan Kepala USTR di Washington D.C. pada 9 Juli 2025. Penundaan diberlakukan untuk memberi waktu tiga pekan bagi penyelesaian perundingan lanjutan.

Selain soal tarif, negosiasi juga mencakup hambatan non-tarif, ekonomi digital, dan kerja sama mineral kritis seperti nikel dan tembaga. AS disebut tertarik memperkuat kemitraan strategis di sektor tersebut. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 16 Juli 2025
31o
Kurs