Senin, 23 Juni 2025

Eskalasi Konflik di Timur Tengah Meluas, IHSG Diproyeksi Melemah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi: Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Antara

Ratna Lim analis Phintraco Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak melemah pada perdagangan, Senin (23/6/2025) ini, dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global.

Sentimen utama ini akan berasal dari meningkatnya eskalasi konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah, yang mana Amerika Serikat (AS) sudah mulai ikut serta menyerang Iran pada, Sabtu (21/6/2025) kemarin.

“Di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi domestik akibat potensi kenaikan harga energi dan tarif impor AS, serta kondisi teknikal, maka diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji support di level 6.820- 6.850,” ujar Ratna Lim di Jakarta, seperti dikutip Antara.

AS pada akhirnya turut serta dalam konflik yang terjadi antara Iran dan Israel, dengan mengebom tiga fasilitas nuklir di Iran. Padahal, pekan lalu Donald Trump Presiden AS mengatakan akan menunggu dua pekan sebelum memutuskan untuk ikut menyerang Iran.

Keikutsertaan AS dalam konflik Iran dan Israel ini diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan geopolitik, dan berpotensi mendorong kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah yang dapat mendorong kenaikan inflasi di tingkat global.

Apabila hal itu terjadi, para bank sentral tidak dapat menurunkan suku bunganya di tengah ekonomi global yang cenderung membutuhkan stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, yang cukup mengkhawatirkan adalah adanya kemungkinan Iran akan memilih untuk meninggalkan NPT (Non-Proliferation Treaty) yang merupakan perjanjian internasional, untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologi terkait.

Selain itu, kekhawatiran kenaikan harga minyak mentah dan LNG, karena seperlima pasokan minyak harian dunia melewati selat Hormuz yang terletak di antara Iran dan negara tetangganya seperti Arab Saudi.

Selama pekan ini, pelaku pasar akan mencermati perkembangan konflik di kawasan Timur Tengah, negosiasi perdagangan antara AS dan negara mitra dagang, serta pidato Chairman The Fed.

Selain itu, pelaku pasar juga menantikan data ekonomi seperti indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) Prices, serta indeks Purchasing Managers Index (PMI) di AS, Euro Area dan Jepang.

Pada perdagangan Jumat (20/6/2025), bursa saham Eropa masih bergerak menguat, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,35 persen, Euro Stoxx 50 menguat 0,70 persen, indeks DAX Jerman naik 1,27 persen, dan index CAC Prancis naik 0,48 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga kompak melemah pada perdagangan Jumat (20/6/2025), indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,08 persen, berakhir di 42.206,79. Indeks S&P 500 jatuh 0,22 persen dan ditutup di 5.967,97, sementara Nasdaq Composite melemah 0,43 persen dan berakhir di 21.623,83. (ant/bil/iss)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 23 Juni 2025
30o
Kurs