Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/12/2025) sore, ditutup menguat seiring prospek ekonomi domestik yang tetap stabil.
IHSG ditutup menguat 77,93 poin atau 0,90 persen ke posisi 8.710,69. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,80 poin atau 0,92 persen ke posisi 855,07.
“IHSG menyentuh all time high (ATH) didukung oleh berbagai sentimen di berbagai emiten,” ujar Maximilianus Nico Demus pakar pasar saham dilansir dari Antara.
Di dalam negeri, Nico mengatakan prospek ekonomi domestik tetap stabil, namun berhati-hati, dengan momentum jangka pendek bergantung terhadap dukungan fiskal untuk menangani kerusakan parah akibat bencana alam di wilayah Sumatra, yang terburuk dalam lebih dari satu dekade.
Di sisi lain, para pelaku pasar menantikan rilis survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bulan November 2025, dan penjualan ritel Oktober 2025 dalam beberapa hari ke depan.
Dari mancanegara, pelaku pasar memusatkan perhatiannya terhadap pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 9-10 Desember 2025 pekan ini untuk mencermati arah kebijakan moneter The Fed.
Menurut CME FedWatch, ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed menguat dengan peluang penurunan 86,2 persen.
Dot plot terbaru akan menjadi perhatian utama karena menjadi dasar investor membaca arah suku bunga dan likuiditas global.
Di sisi lain, pelaku pasar bersikap waspada menjelang rilis data ekonomi penting dari mitra dagang utama yaitu China, termasuk data perdagangan Desember 2025 serta Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) pada pekan ini.
“Pelaku pasar juga semakin gelisah menjelang kemungkinan pertemuan Politburo dan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan di China, karena mereka mencari panduan terkait arah kebijakan tahun 2026,” ujar Nico.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 2,63 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 2,54 persen dan 2,48 persen. Sedangkan, satu sektor melemah yaitu sektor industri yang turun sebesar 1,92 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu VAST, KIOS, RLCO, REAL dan CITY. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ASPI, YPAS, TIFA, FPNI dan LABA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.911.248 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 57,32 miliar lembar saham senilai Rp27,33 triliun. Sebanyak 385 saham naik, 265 saham menurun, dan 153 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 67,63 poin atau 0,13 persen ke 50.559,50, indeks Shanghai menguat 21,27 atau 0,54 persen ke 3.924,08, indeks Hang Seng menguat 319,72 poin atau 1,23 persen ke posisi 25.765,36, dan indeks Straits Times melemah 24,28 poin atau 0,54 persen ke posisi 4,507,08.(ant/saf/rid)






