Jumat, 1 Agustus 2025

IHSG Dibuka Melemah dan Diprediksi Variatif Seiring the Fed Tahan Suku Bunga

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (31/7/2025), diprakirakan bergerak variatif seiring Federal Reserve (The Fed) menahan tingkat suku bunga acuannya.

IHSG dibuka melemah 16,39 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.533,50. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,93 poin atau 0,37 persen ke posisi 795,22.

“IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak volatile setelah The Fed belum menunjukkan tanda-tanda pemangkasan,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, yang dilansir dari Antara pada Kamis.

Dari mancanegara, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kembali menahan suku bunga di level 4,25-4,50 persen pada Juli 2025, yang merupakan penangguhan kelima berturut-turut sejak pemangkasan terakhir pada Desember 2024.

Pelaku pasar mencermati pernyataan Jerome Powell Ketua The Fed dalam konferensi pers, untuk mencari petunjuk arah kebijakan selanjutnya dari The Fed.

Powell mengatakan bahwa bank sentral belum siap memangkas suku bunga, di tengah dampak tarif impor yang lebih tinggi dari Donald Trump Presiden AS terhadap inflasi.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 3 persen year-over-year (yoy) pada kuartal II 2025, atau lebih tinggi dari ekspektasi dan membalikkan arah dari kontraksi kuartal I 2025 sebesar minus 0,5 persen yang dipicu lonjakan impor menjelang tarif baru.

Data terbaru menunjukkan perusahaan swasta di AS menambah 104.000 lapangan kerja pada Juli 2025, atau menjadi kenaikan terkuat sejak Maret 2025 dan jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 75.000.

Dari kawasan Asia, Bank of Japan (BoJ) akan menggelar rapat suku bunga pada hari ini, Kamis, yang diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5 persen, atau tertinggi sejak 2008, seiring upaya normalisasi kebijakan moneter.

Pada perdagangan Rabu (30/7/2025), bursa saham Eropa ditutup variatif, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,29 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,01 persen, indeks DAX Jerman turun 0,19 persen, serta indeks CAC Prancis naik tipis 0,06 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif pada Rabu (30/7/2025), diantaranya Indeks S&P melemah 0,12 persen ditutup di 6.362,90, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 171,71 poin atau 0,38 persen ke level 44.461,28, sementara Nasdaq Composite justru naik 0,15 persen berakhir di 21.129,67.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 367,80 poin atau 0,90 persen ke 41.023,50, indeks Shanghai melemah 33,30 poin atau 0,92 persen ke 3.582,87, indeks Hang Seng turun 361,43 poin atau 1,44 persen ke 24.822,55, dan indeks Strait Times melemah 24,31 poin atau 0,59 persen ke 4.195,45.(ant/dis/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 1 Agustus 2025
22o
Kurs