Jumat, 2 Mei 2025

IHSG Dibuka Menguat Efek Pasar Cermati Data Inflasi Domestik April 2025

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada, Jumat (2/5/2025), diperkirakan bergerak menguat di tengah pelaku pasar yang mencermati data inflasi Indonesia periode April 2025.

IHSG dibuka menguat 44,31 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.811,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,36 poin atau 0,84 persen ke posisi 767,87.

“Walau IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dalam perdagangan selanjutnya, potensi kenaikannya diperkirakan tetap terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (2/5/2025), dilansir Antara.

Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah mencermati rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode April 2025 yang dinilai penting untuk mengonfirmasi potensi perlambatan konsumsi domestik.

Perlambatan ini dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya penurunan jumlah pemudik selama periode Lebaran 2025.

Selain itu, data indeks manufaktur PMI April 2025 juga menjadi perhatian, yang mana PMI manufaktur terakhir tercatat di angka 52,4 pada Maret 2025, atau masih menunjukkan ekspansi karena berada di atas ambang 50.

Dari mancanegara, sentimen pasar terbantu oleh meredanya kekhawatiran bahwa kebijakan tarif dari Donald Trump Presiden AS akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Namun demikian, ketidakpastian terkait perubahan kebijakan perdagangan AS tetap membayangi musim laporan keuangan yang umumnya positif, yang mana sejumlah perusahaan memangkas atau menarik proyeksi laba mereka.

Laporan terbaru tentang klaim pengangguran mingguan AS menunjukkan bahwa peningkatan PHK yang lebih tinggi dari perkiraan, menjelang laporan ketenagakerjaan pemerintah yang akan dirilis pada, Jumat, menjadi sinyal bahwa tarif mulai berdampak pada pasar tenaga kerja.

Dari kawasan Eropa, di Inggris, indeks FTSE 100 relatif datar namun mencatat rekor kemenangan 13 sesi berturut-turut, menyamai rekor tahun 2017 yang naik tipis 0,02 persen atau 1,95 poin ke 8.496,80.

Sebagian besar pasar saham Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol, libur karena Hari Buruh Internasional pada Kamis (1/5/2025).

Dari kawasan Asia, Bank Sentral Jepang (BOJ) pada pertemuan Mei 2025 kembali mempertahankan suku bunga di level 0,5 persen, atau sesuai dengan ekspektasi pasar dan masih di level tertinggi sejak 2008.

BOJ juga menurunkan proyeksi PDB di tahun 2025 menjadi 0,5 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,1 persen, akibat ketidakpastian tarif yang terjadi,

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup menguat pada Kamis, salah satunya didorong oleh laporan keuangan yang solid dari raksasa teknologi Microsoft dan Meta yang mengurangi kekhawatiran terhadap efektivitas belanja besar-besaran untuk kecerdasan buatan (AI).

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 83,60 poin 0,21 persen ke level 40.752,96, sementara S&P 500 menguat 35,08 poin 0,63 persen menjadi 5.604,14, Nasdaq melonjak lebih tajam, menambah 264,40 poin 1,52 persen ke posisi 17.710,74.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 236,90 poin atau 0,65 persen ke 36.688,64, indeks Shanghai melemah 7,62 poin atau 0,23 persen ke 3.279,87, indeks Kuala Lumpur melemah 4,37 poin atau 0,28 persen ke 1.535,57, dan indeks Strait Times menguat 8,44 poin atau 0,22 persen ke 3.840,80. (ant/dra/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Jumat, 2 Mei 2025
27o
Kurs