Rabu, 9 Juli 2025

IHSG Dibuka Menguat, Pasar Nantikan Kepastian Tarif AS

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Foto: Antara Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/7/2025) pagi dibuka menguat 18,66 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.923,05.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,83 poin atau 0,24 persen ke posisi 764,19.

Ratna Lim pakar pasar saham memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berbalik menguat (rebound) pada perdagangan Rabu dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global.

Sentimen utama berasal dari perkembangan negosiasi tarif resiprokal antara Amerika Serikat (AS) dengan negara mitra dagang, termasuk Indonesia, yang prosesnya telah diperpanjang sampai 1 Agustus 2025.

“Diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan rebound ke level 6.950- 6.970 jika mampu bertahan di atas level 6.900, dengan didukung volume beli yang lebih kuat,” ujar Ratna Lim dilansir dari Antara.

Donald Trump Presiden AS telah menunda pemberlakuan tarif dari 9 Juli 2025 menjadi 1 Agustus 2025. Namun pada hari sama Trump mengatakan deadline itu tidak 100 persen pasti.

Kemudian, Trump mengatakan tidak akan ada perubahan atau perpanjangan yang diberikan pada 1 Agustus 2025. Trump juga akan mengenakan tarif sebesar 50 persen pada impor tembaga dan mengisyaratkan bea masuk yang lebih tinggi pada sektor-sektor tertentu akan segera diberlakukan.

Selain itu, Trump mengatakan juga akan mengumumkan tarif tinggi seperti 200 persen terhadap impor farmasi.

Pelaku pasar, di sisi lain, juga menantikan The Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes untuk mencermati arah kebijakan moneter The Fed sepanjang sisa tahun 2025.

Dari kawasan Asia, pelaku pasar berharap akan terbentuk kerangka perjanjian perdagangan antara AS dengan India dan Taiwan, mengingat kedua negara hingga saat ini tidak termasuk dari 14 negara yang telah menerima surat dari Trump. Menteri Keuangan AS menyatakan sekitar 100 surat lagi akan dikirimkan ke negara-negara yang lebih kecil.

Dari dalam negeri, Airlangga Hartarto Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian telah dijadwalkan bertolak ke AS untuk melanjutkan proses negosiasi tarif resiprokal dengan AS. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 9 Juli 2025
32o
Kurs