Minggu, 22 Juni 2025

IHSG Dibuka Menguat, Pasar Tetap Wait and See Jelang Keputusan The Fed

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (7/5/2025), diprakirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).

IHSG dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.925,25. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,58 poin atau 0,46 persen ke posisi 778,34.

“IHSG hari ini (7/5/2025) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.800 sampai 6.920,” ujar Ratih Mustikoningsih pakar pasar modal dilansir dari Antara.

Dari mancanegara, pelaku pasar masih fokus fokus menantikan hasil rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang digelar pada Selasa (6/4/2025) dan Rabu (7/4/2025) pekan ini.

Di sisi lain, Scott Bessent Menteri Keuangan AS akan mengadakan pertemuan dengan China di Swiss untuk melakukan negosiasi tarif pada pekan ini.

Dari Eropa, penjualan mobil di Inggris pada April 2025 terkoreksi minus 10,4 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya naik 12,4 persen (yoy), yang senada dengan melemahnya permintaan, perubahan perpajakan termasuk pajak baru untuk kendaraan listrik (EV) pada 1 April 2025. Alhasil, terjadi kenaikan permintaan front-loading di Maret 2025.

Dari Asia, India melakukan serangan militer ke wilayah Pakistan pada Rabu (7/5/2025) yang dinamakan “Operasi Sindor”, yang merupakan respon atas dugaan penyerangan di India yang menewaskan 26 warga sipil.

Dari dalam negeri, kondisi daya beli nasional masih menjadi perhatian, pasalnya, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bank Indonesia (BI) pada kuartal I-2025 mencerminkan lemahnya permintaan sektor properti di pasar primer.

IHPR pada kuartal I-2025 hanya tumbuh 1,07 persen (yoy) setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 1,39 persen (yoy).

Bank Indonesia akan merilis posisi cadangan devisa per akhir April 2025 pada Rabu (7/5/2025), yang diperkirakan tidak banyak berubah dan masih setara enam bulan impor.

Bursa ekuitas AS Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (6/5/2025), merespons komentar dari Donald Trump Presiden AS dan Scott Bessent Menteri Keuangan yang tidak memberikan kejelasan mengenai jadwal kesepakatan perdagangan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 389,83 poin, atau 0,95 persen menjadi 40.829,00, indeks S&P 500 turun 43,48 poin atau 0,77 persen menjadi 5.606,90 dan Nasdaq Composite Index kehilangan 154,58 poin atau 0,87 persen menjadi 17.689,66.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 18,10 poin atau 0,05 persen ke 36.812,69, indeks Shanghai menguat 18,28 poin atau 0,55 persen ke 3.334,87, indeks Kuala Lumpur menguat 4,11 poin atau 0,27 persen ke 1.540,97, dan indeks Strait Times melemah 5,35 poin atau 0,04 persen ke 3.854,79. (ant/bel/saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 22 Juni 2025
30o
Kurs