Senin, 11 Agustus 2025

IHSG Diprakirakan Mendatar di Tengah Wait and See Kesepakatan AS-China

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Foto: Antara Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/8/2025) diprakirakan bergerak mendatar di tengah pelaku pasar bersikap “wait and see” terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Melansir Antara, IHSG dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83 persen ke posisi 7.595,55. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,75 poin atau 0,60 persen ke posisi 797,63.

“IHSG diperkirakan akan bergerak pada area konsolidasi pada kisaran 7.480 sampai 7.680. Kenaikan lebih lanjut perlu dikonfirmasi oleh breakout disertai volume yang meningkat,” ujar Ratna Lim Analis Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, pada Senin.

Dari mancanegara, selama pekan ini, pelaku pasar akan fokus terhadap kesepakatan perdagangan antara AS dan China sebelum batas waktu 12 Agustus 2025.

Selain itu, pelaku pasar akan mencermati pertemuan antara Donald Trump Presiden AS dan Vladimir Putin Presiden Rusia pada 15 Agustus 2025 di Alaska, untuk negosiasi mengakhiri perang Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Di sisi lain, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed meningkat pada September 2025, terutama setelah Trump menominasikan penasihat ekonominya untuk mengisi posisi Gubernur The Fed yang kosong.

Tarif resiprokal Trump telah resmi berlaku sejak 7 Agustus 2025 dengan besaran tarif 10-41 persen terhadap lebih dari 90 negara, sehingga rata-rata tarif naik menjadi di atas 15 persen dari 2,3 persen di awal tahun ini, serta mencapai level tertinggi sejak 1938.

Secara global, pelaku pasar akan mencermati data industrial production dan retail sales dari China, data GDP Euro Area, serta data GDP Inggris.

Pada perdagangan Jumat (8/8/2025), bursa saham Eropa ditutup mayoritas melemah, diantaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,29 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,06 persen, indeks DAX Jerman turun 0,12 persen, sementara indeks CAC Prancis menguat tipis 0,44 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat pada Jumat (8/8/2025), diantaranya indeks Nasdaq Composite menguat 207,32 poin atau 0,98 persen ke posisi 21.450,02, indeks S&P 500 ikut menguat 49,45 poin atau 0,78 persen menjadi 6.389,45, dan Dow Jones Industrial Average naik 206,97 poin atau 0,47 persen ke level 44.175,61.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 761,33 poin atau 1,85 persen ke 41.820,48, indeks Shanghai menguat 4,44 poin atau 0,14 persen ke 3.639,87, indeks Hang Seng melemah 44,82 poin atau 0,17 persen ke 24.833,55, dan indeks Strait Times menguat 0,18 poin atau 0,00 persen ke 4.239,45.(ant/dis/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 11 Agustus 2025
32o
Kurs