Selasa, 6 Mei 2025

IHSG Diprediksi Menguat di Tengah Wait and See Kebijakan The Fed

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi - Pekerja memperlihatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui gawainya di Jakarta. Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap ‘wait and see’ terhadap kebijakan The Federal Reserve (The Fed).

IHSG dibuka menguat 32,88 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.864,83. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,69 poin atau 0,48 persen ke posisi 771,01.

“IHSG berpeluang menguat terbatas pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Dari mancanegara, pelaku pasar saat ini fokus menantikan rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang digelar Selasa (6/4/2025) dan Rabu (7/4/2025) pekan ini.

Konsensus memperkirakan sebesar 4,4 persen akan terjadi penurunan suku bunga acuan oleh The Fed.

Sebelumnya, data yang dirilis pada Senin (5/4/2025) oleh Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas sektor jasa AS periode April 2025 lebih kuat dibandingkan perkiraan, meskipun para eksekutif perusahaan melaporkan kekhawatiran yang meningkat terkait tarif.

Dilansir Antara, Scott Bessent Menteri Keuangan menyebut pemerintah AS sangat dekat dengan beberapa kesepakatan, yang mencerminkan pernyataan Presiden AS Donald Trump pada Minggu (04/04) bahwa perjanjian bisa tercapai secepatnya pada pekan ini.

Trump menambahkan pihaknya tidak memiliki rencana untuk berbicara dengan Xi Jinping Presiden China, yang mana ini menghancurkan harapan kemajuan negosiasi dalam meredakan ketegangan perdagangan AS-China.

Dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat hanya tumbuh 4,87 persen atau menjadi yang terendah semenjak tahun kedua COVID-19, yakni 2021.

Di sisi lain, pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kesepakatan dagang mengenai kelompok produsen alas kaki di AS meminta Presiden AS Donald Trump untuk membebaskan produk alas kaki dari tarif resiprokal.

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mengakhiri reli sembilan hari pada perdagangan Senin (05/04) di tengah wait and see investor memantau perkembangan terbaru dalam perdagangan global.

Indeks S&P turun 0,64 persen dan ditutup di level 5.650,38, sementara Nasdaq Composite melandai 0,74 persen ke 17.844,24. Dow Jones Industrial Average terdepresiasi 98,60 poin atau 0,24 persen dan berakhir di 41.218,83

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 378,15 poin atau 0,50 persen ke level 36.839,90, indeks Shanghai menguat 17,01 poin atau 0,55 persen ke posisi 3.296,75 indeks Kuala Lumpur menguat 11,31 poin atau 0,76 persen ke posisi 1.541,56, dan indeks Straits Times melemah 1,73 poin atau 0,04 persen ke 3.849,80. (ant/bel/iss)

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Selasa, 6 Mei 2025
32o
Kurs