Selasa, 15 Juli 2025

IHSG Diprediksi Terkoreksi Ringan, Pasar Harapkan Negosiasi Rampung Sebelum 1 Agustus

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi - Seorang pria memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Foto : Antara

Ratna Lim Analis Phintraco Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami koreksi sementara (pullback) ke kisaran 7.055 pada perdagangan Selasa (15/7/2025).

Melansir Antara, hal ini dikarenakan sentimen pasar yang masih menantikan perkembangan dari proses negosiasi tarif AS yang diharapkan dapat rampung sebelum tenggat waktu 1 Agustus 2025.

“Selain itu investor menantikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa – Rabu pekan ini, yang menurut konsensus akan menurunkan BI Rate (suku bunga BI) sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen,” ujar Ratna di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Sentimen lain yang turut menjadi perhatian pasar adalah musim laporan keuangan kuartal II 2025 para emiten yang akan dimulai pertengahan bulan ini.

Dari mancanegara, perhatian investor juga tertuju pada data pertumbuhan ekonomi China kuartal II 2025. Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu itu diperkirakan melambat menjadi 5,1 persen (yoy), dari 5,4 persen pada kuartal I tahun ini.

Sementara dari Amerika Serikat (AS), investor juga menanti rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Juni 2025 yang dijadwalkan akan dipublikasi pada 15 Juli waktu setempat.

Inflasi utama diperkirakan naik menjadi 2,7 persen secara tahunan dari 2,4 persen pada Mei, sedangkan inflasi inti diprediksi naik menjadi 3 persen dari sebelumnya 2,8 persen.

Adapun IHSG pada penutupan perdagangan Senin (14/7/2025) menguat 49,71 poin atau 0,71 persen ke level 7.097,15, mengikuti penguatan bursa saham di kawasan Asia. Namun, indeks saham unggulan LQ45 justru melemah 8,82 poin atau 1,12 persen ke posisi 777,28.

Berbanding terbalik dengan indeks di bursa Eropa yang ditutup melemah. Indeks DAX di Jerman turun hampir 0,9 persen, menunjukkan sentimen negatif di pasar saham Jerman. Indeks STOXX 600, yang mencerminkan pergerakan saham-saham utama di seluruh bursa Eropa, juga turun sekitar 0,5 persen.

Namun, pasar saham Inggris justru menguat pada level tertinggi dengan indeks FTSE 100 naik sekitar 0,2 persen. Hal ini dikarenakan investor masih mencermati soal ancaman tarif 30 persen dari Presiden Trump terhadap impor Uni Eropa akan dapat dihindari sebelum batas waktu 1 Agustus. (ant/dis/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 15 Juli 2025
32o
Kurs