Rabu, 10 September 2025

IHSG Ditutup Melemah, Pasar Wait and See Sikapi Menkeu Baru

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi. Saham turun. Foto: suarasurabaya.net

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/9/2025) sore, ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

IHSG ditutup melemah 138,24 poin atau 1,78 persen ke posisi 7.628,61. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,66 poin atau 1,74 persen ke posisi 769,93.

“Pelaku pasar menantikan langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait arah kebijakan fiskal yang berkualitas, agar kebijakan berjalan secara konsisten dan kualitas sinergi komunikasi dengan otoritas kebijakan moneter, sehingga dapat mempertahankan kepercayaan pasar,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, dilansir dari Antara.

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons pengumuman reshuffle Kabinet Merah Putih menyusul penggantian Sri Mulyani Indrawati dan penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan.

Purbaya diharapkan dapat melanjutkan konsistensi reformasi struktural dan disiplin fiskal, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari mancanegara, fokus pelaku pasar tertuju pada pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada pekan depan.

Laporan ketenagakerjaan AS yang secara tidak terduga melemah, mendorong optimisme pemangkasan suku bunga The Fed demi mendukung pertumbuhan ekonomi AS.

Selain itu, pelaku pasar menantikan data Producer Price Index (PPI) dan inflasi AS yang akan rilis pekan ini, yang mana data itu memberikan panduan lebih lanjut tentang langkah The Fed selanjutnya.

Dari kawasan Asia, pelaku pasar juga berhati- hati menjelang rilis inflasi dan Producer Price China periode Agustus 2025, dengan kekhawatiran deflasi yang bertahan setelah harga konsumen yang datar pada Juli 2025 dan penurunan harga produsen berturut-turut.

Di sisi lain, China mendesak ASEAN untuk menyelesaikan pakta perdagangan bebas yang ditingkatkan pada akhir tahun, demi meningkatkan ekspor dan melawan tarif AS, yang menyoroti dorongannya untuk akses pasar yang lebih besar dan kerja sama multilateral.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang naik sebesar 0,50 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer yang naik sebesar 0,49 persen.

Sedangkan, sembilan sektor melemah yaitu sektor keuangan paling dalam minus 1,79 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor properti yang turun sebesar 1,76 persen dan 1,20 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DOSS, KDTN, LION, NRCA dan UANG. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni WOWS, MSKY, DEPO, WIIM, dan COCO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.368.949 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 39,66 miliar lembar saham senilai Rp24,85 triliun. Sebanyak 222 saham naik 465 saham menurun, dan 118 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 180,81 poin atau 0,41 persen ke 43.463,00, indeks Shanghai melemah 19,55 poin atau 0,51 persen ke 3.807,71, indeks Hang Seng menguat 304,22 poin atau 1,19 persen ke posisi 25.938,45, dan indeks Straits Times menguat 10,95 poin atau 0,25 persen ke 4.297,20. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Rabu, 10 September 2025
26o
Kurs