Jumat, 24 Oktober 2025

IHSG Ditutup Melemah Tipis Seiring Aksi Ambil Untung Akhir Pekan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (24/10/2025) sore ditutup melemah tipis seiring dengan aksi profit taking (ambil untung) pelaku pasar menjelang akhir pekan (weekend).

IHSG ditutup melemah 2,63 poin atau 0,03 persen ke posisi 8.271,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 stagnan di posisi 828,10.

“Ekspektasi akan penurunan suku bunga The Fed pada pekan depan menjadi faktor positif,” ujar Ratna LimKepala Riset Phintraco Sekuritas dikutip dari Antara.

Dari dalam negeri, pelaku pasar cenderung melakukan profit taking di pasar saham menjelang akhir pekan. Adapun, sepanjang pekan IHSG didominasi penguatan yang ditopang oleh kebijakan dan data-data ekonomi domestik yang memberikan sentimen positif ke pasar.

Bank Indonesia (BI) melaporkan kredit perbankan tumbuh 7,70 persen year on year (yoy) pada September 2025, sedangkan data uang beredar dalam arti luas (money supply M2) bulan September 2025 meningkat 8 persen (yoy) menjadi Rp9.771,3 triliun.

Di sisi lain, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,75 persen dalam pertemuan Oktober 2025.

Pelaku pasar juga mencermati laporan keuangan periode kuartal III-2025 dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI, yang terpantau mengalami pertumbuhan.

Dari mancanegara, pada pekan depan, pelaku pasar akan fokus memperhatikan pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada Rabu (29/10/2025), yang mana konsensus memproyeksikan The Fed akan menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 4 persen.

Selain itu, pelaku pasar akan mencermati pertemuan antara Donald Trump Presiden AS  dan Xi Jinping Presiden China yang dijadwalkan pada Kamis (30/10/2025), yang diharapkan dapat mencairkan ketegangan hubungan dagang antara kedua negara tersebut.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti yang naik sebesar 3,15 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor industri yang masing-masing naik sebesar 1,92 persen dan 1,56 persen.

Sedangkan enam sektor melemah, yaitu sektor teknologi paling dalam turun sebesar 2,28 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun sebesar 1,08 persen dan 0,97 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BRRC, SOHO, CSAP, SKRN dan CBPE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DWGL, PURI, UANG, IDPR dan PIPA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.367.563 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,84 miliar lembar saham senilai Rp22,45 triliun. Sebanyak 295 saham naik, 371 saham menurun, dan 143 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 675,89 poin atau 1,39 persen ke 49.317,50, indeks Shanghai menguat 27,90 poin atau 0,71 persen ke 3.950,31, indeks Hang Seng menguat 192,17 poin atau 0,74 persen ke posisi 26,160,15, dan indeks Straits Times menguat 5,94 poin atau 0,13 persen ke posisi 4,422,21.(ant/mas/iss)

Berita Terkait

ISHG Hari Ini Dibuka Melemah 27,16 Poin


Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Jumat, 24 Oktober 2025
26o
Kurs