Rabu, 20 Agustus 2025

IHSG Ditutup Menguat Ditopang Investor Kembali Lakukan Akumulasi

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025). Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (20/8/2025) sore, ditutup menguat seiring pelaku pasar merespon positif penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

IHSG ditutup menguat 80,87 poin atau 1,03 persen ke posisi 7.943,82. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,72 poin atau 1,44 persen ke posisi 826,95.

“IHSG menguat yang tampaknya ditopang aksi investor asing mulai kembali melakukan akumulasi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta, Rabu (20/8/2025) dilansir Antara.

Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bulan Agustus 2025 memutuskan penurunan BI-Rate 25 basis poin (bps) menjadi di level 5 persen, sejalan dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026, terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Ke depan Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sejalan dengan rendahnya perkiraan inflasi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah,” ujar Perry Warjiyo Gubernur BI.

Dari mancanegara, pelaku pasar bersikap wait and see menjelang pidato Jerome Powell Ketua Fed dalam simposium Jackson Hole pada Jumat (22/8/2025), yang akan menjadi rujukan arah kebijakan moneter The Fed pada pertemuan September 2025.

Di sisi lain, perundingan Amerika Serikat (AS) dan China berjalan baik, yang mana Scott Bessent Menteri Keuangan AS mengatakan, AS telah mengadakan perundingan yang sangat baik dengan China mengenai tarif seiring kedua belah pihak mengupayakan kesepakatan perdagangan selama jeda 90 hari dalam penerapan tarif.

Dari kawasan Asia, pelaku pasar merespon kebijakan moneter bank sentral China (PBOC) yang mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya, yaitu suku Bunga Dasar Pinjaman (LPR) satu tahun tidak berubah di level 3,0 persen, sementara LPR lima tahun tetap stabil di 3,5 persen.(ant/dis/ham/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 20 Agustus 2025
24o
Kurs