Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/12/2025) sore ditutup melemah seiring dengan aksi profit taking pelaku pasar menjelang pertemuan The Fed.
IHSG ditutup melemah 53,51 atau 0,61 persen ke posisi 8.657,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,01 poin atau 0,82 persen ke posisi 848,06.
“Pelemahan indeks disinyalir akibat profit taking setelah mencapai level tertinggi baru dan sentimen negatif dari indeks bursa kawasan Asia yang cenderung melemah menjelang pertemuan The Fed,” ujar Ratna Lim pakar pasar saham dilansir dari Antara.
Dari mancanegara, peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed mencapai 89 persen, menurut FedWatch CME.
The Fed bersiap menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 9-10 Desember 2025, untuk menentukan kebijakan suku bunga acuannya.
Dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke level 124 pada November 2025, dari sebelumnya di level 121,2 pada Oktober 2025, yang merupakan level tertinggi sejak Februari 2025 ditopang oleh kenaikan semua sub indeks utama.
Selanjutnya, pelaku pasar akan menantikan data retail sales bulan Oktober 2025 yang diperkirakan tumbuh dengan akselerasi sebesar 4 persen year on year (yoy), setelah meningkat 3,7 persen (yoy) pada September 2025.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik sebesar 1,48 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor teknologi yang naik masing-masing sebesar 1,03 persen dan 0,39 persen.
Sedangkan, delapan sektor melemah yaitu sektor industri yang sektor barang baku turun paling dalam sebesar 1,43 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun 0,95 persen dan 0,94 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DOOH, BMHS, DGNS, BOGA, dan INET. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PURI, KOKA, NAYZ, MEJA, dan PGJO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 3.115.997 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 54,21 miliar lembar saham senilai Rp26,17 triliun. Sebanyak 250 saham naik, 432 saham menurun, dan 119 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 1.198,06 poin atau 2,40 persen ke 48.625,88, indeks Hang Seng melemah 496,48 poin atau 1,97 persen ke 25.716,57, indeks Shanghai melemah 1,87 poin atau 0,05 persen ke 3.836,77, dan indeks Strait Times menguat 27,49 poin atau 0,62 persen ke 4.496,07. (ant/saf/ipg)






