Kamis, 25 September 2025

IHSG Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia dan Global

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi: Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/9/2025) pagi bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG melemah 61,80 poin atau 0,76 persen ke posisi 8.064,76 pada perdagangan pukul 09.15 WIB. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,12 poin atau 1,00 persen ke posisi 800,65.

“Investor kini menanti data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS), inflasi PCE, serta perkembangan negosiasi anggaran AS yang berisiko memicu government shutdown, apalagi setelah Donald Trump Presiden membatalkan pertemuan penting dengan pimpinan oposisi,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (25/9/2025) dikutip Antara.

Dari mancanegara, sebelumnya, Jerome Powell Ketua The Fed menyampaikan pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja telah melambat pada tahun ini, namun inflasi tetap di atas target The Fed sebesar 2 persen.

Powell melakukan pendekatan sangat hati-hati dan tergantung terhadap data untuk menentukan kebijakan penurunan suku bunga di masa mendatang. Ia juga memperingatkan bahwa inflasi dapat meningkat kembali apabila suku bunga dipangkas terlalu agresif.

Adapun komentar Powell tersebut meredam ekspektasi penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut.

Dari dalam negeri, DPR RI dan pemerintah menyepakati pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Agraria yang akan disahkan awal Oktober 2025 untuk mempercepat reformasi agraria, membentuk kelembagaan baru, serta menyelesaikan tumpang tindih tata ruang melalui Program Satu Peta.

Langkah ini dinilai penting bukan hanya bagi keadilan petani, namun juga kepastian investasi.

Di sisi lain, Komisi XI DPR RI mendorong peningkatan minimum free float saham di BEI dari 7,5- 10 persen menjadi 30 persen, guna memperdalam likuiditas dan menarik investor global.

Meski berpotensi menghadirkan tambahan ratusan triliun rupiah saham baru ke pasar, kebijakan ini berisiko menghadapi resistensi dari emiten besar, sehingga diperlukan masa transisi dan insentif agar tidak mengganggu stabilitas pasar.

Pada perdagangan Rabu (24/9/2025), bursa saham Eropa ditutup variatif, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,11 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,29 persen, indeks DAX Jerman naik 0,23 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 0,57 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/9/2025), diantaranya Dow Jones melemah 0,37 persen ke posisi 46.121,54, indeks S&P 500 melemah 0,28 persen ke posisi 6.637,75, dan Nasdaq melemah 0,31 persen ke posisi 24.503,07.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 48,69 poin atau 0,11 persen ke 45.674,00, indeks Shanghai melemah 3,00 poin atau 0,08 persen ke 3.850,78, indeks Hang Seng melemah 7,15 poin atau 0,03 persen ke 26.509,50, dan indeks Strait Times melemah 5,93 poin atau 0,14 persen ke 4.284,78. (ant/mas/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Kamis, 25 September 2025
33o
Kurs