
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/6/2025) sore ditutup menguat seiring mulai mereda konflik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah.
IHSG ditutup menguat 82,03 poin atau 1,21 persen ke posisi 6.869,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,58 poin atau 1,40 persen ke posisi 764,41.
“IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, didorong sentimen harapan akan de-eskalasi konflik di Timur Tengah yang dapat mengurangi kekhawatiran akan risiko global,” ujar Maximilianus Nico Demus pakar pasar saham.
Dilansir dari Antara, harapan de-eskalasi itu seiring mereda ketegangan geopolitik setelah Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan gencatan senjata sementara antara Iran dan Israel.
Pelaku pasar juga merespons positif pernyataan Michelle Bowman Wakil Ketua Fed yang mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga paling cepat pada Juli 2025.
Selanjutnya, pasar mengalihkan perhatian mereka kepada Jerome Powell Ketua The Fed yang akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres AS pada Selasa dan Rabu (25/6/2025) waktu setempat, untuk mengetahui sinyal tentang arah suku bunga di masa mendatang.
Dari kawasan Asia, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China akan meninjau revisi undang-undang anti-persaingan tidak sehat untuk mengatur persaingan di platform online, yang bertujuan untuk mengurangi persaingan agresif dan memperkuat regulasi.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat, yaitu dipimpin sektor properti yang naik sebesar 3,20 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang naik masing-masing sebesar 3,18 persen dan 2,27 persen.
Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor energi yang minus 0,51 persen. (ant/saf/ipg)