Jeffrey Hendrik Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan bahwa penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditopang oleh penguatan saham-saham multi-sektor, bukan hanya sektor tertentu.
Pada perdagangan Senin (24/11/2025), IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH) dengan berada di posisi 8.570,25.
“Kalau kita lihat sudah merata, kenaikannya sudah didukung oleh multi-sektor. Jadi mudah-mudahan sustain pertumbuhan ini,” ujar Jeffrey dilansir dari Antara.
Jeffrey menjelaskan, penguatan signifikan IHSG tersebut merupakan mekanisme pasar, seiring adanya sentimen positif dari tingkat domestik maupun global.
“Ya kalau itu kan tergantung mekanisme pasar,” ujar Jeffrey.
BACA JUGA: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Terdorong Rebalancing MSCI
Data perdagangan BEI pada Senin (24/11/2025) sore, IHSG ditutup menguat 155,90 atau 1,85 persen ke posisi 8.570,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 17,67 poin atau 2,09 persen ke posisi 863,35.
Semenjak awal tahun 2025, IHSG tercatat menguat 1.490,34 poin atau 21,05 persen year to date (ytd) ke posisi 8.570,26.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer yang naik sebesar 2,73 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 2,52 persen dan 2,50 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.551.884 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 51,65 miliar lembar saham senilai Rp45,65 triliun. Sebanyak 343 saham naik, 297 saham menurun, dan 172 tidak bergerak nilainya. (ant/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
