Selasa, 11 November 2025

Investasi Emas Diprediksi Turun pada 2026, Jika Ekonomi Global Membaik

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Harga Emas Batangan Naik Rp1.000 Hari ini Ilustrasi emas batangan Antam. Foto: Antara

Helmi Arman Chief Economist Citibank N.A., Indonesia, memprediksi investasi emas menurun tahun depan jika kondisi perekonomian dan geopolitik global membaik.

Menurutnya, penguatan ekonomi Amerika Serikat dan China berpotensi mendorong investor beralih dari emas ke aset-aset lain seperti saham dan properti.

“Kalau memang tahun depan perekonomian Amerika Serikat pulihnya cepat dan juga perekonomian China juga ikut terangkat, maka akan ada pesaing-pesaing baru untuk emas dari sisi instrumen keuangan,” ucap Helmi, melansir Antara, Kamis (6/11/2025).

Helmi menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir sekitar 80 persen permintaan emas berasal dari kegiatan investasi, sementara 20 persen lainnya digunakan untuk kebutuhan industri.

Dia mengatakan, salah satu pembeli terbesar instrumen investasi emas adalah bank sentral negara-negara berkembang yang cenderung meningkatkan cadangan emasnya akibat geopolitik yang tegang dan dinamika kebijakan perdagangan Amerika Serikat.

Namun, jika tensi geopolitik mereda dan prospek ekonomi membaik, permintaan emas untuk investasi, baik dari institusi maupun rumah tangga, bakal melambat.

Helmi menyatakan, permintaan emas bagi konsumen rumah tangga di Asia, terutama China dan India, menjadi pendorong utama penjualan emas global.

“Ketika pasar properti dan keuangan di dua negara itu kembali pulih, maka minat masyarakat untuk membeli emas pun menurun. Di China, semenjak sektor propertinya lemah, demand (permintaan) rumah tangga untuk emas jadi meningkat,” kata dia.

Helmi memperkirakan harga logam dasar, seperti tembaga, nikel, dan aluminium, juga berpotensi meningkat tahun depan, mengingat ekonomi global yang pulih kembali akan mendorong aktivitas industri dan infrastruktur yang membutuhkan logam-logam tersebut.

Helmi meyakini bahwa sebagai akibat dari perekonomian global yang menurun saat ini, maka komoditas logam dasar cenderung memiliki prospek kurang menarik.

Namun, lanjut dia, jika tahun depan perekonomian Amerika Serikat mulai pulih, maka permintaan terhadap logam dasar non-emas akan meningkat.

“Makanya Citi berekspektasi tahun depan harga emas dunia secara rata-rata mungkin tidak sebagus tahun ini dan ada potensi logam dasar mulai naik panggung,” tutupnya.(ant/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
25o
Kurs