Rabu, 3 September 2025

Kadin Jatim Sebut Kerusuhan 29-30 Agustus Akibatkan Penurunan Omzet

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Adik Dwi Putranto ‎Ketua Umum Kadin Jatim. Foto: Kadin Jatim

Kerusuhan di beberapa daerah di Jawa Timur yang terjadi Sabtu (30/8/2025) sebagian sejak Jumat (29/8/2025) mengakibatkan dampak ekonomi, penurunan omzet.

Adik Dwi Putranto Ketua Kadin Jatim mengatakan, demonstrasi berujung ricuh bisa mengganggu kegiatan usaha di berbagai sektor, transportasi, sektor riil, dan sektor logistik.

“Kalau logistik ini kan bisa antar kota, antar provinsi, bisa ke luar negeri. Kalau antar kota itu tertunda atau memutar jalan supaya menghindari kerumunan. Kalau memutar jalan berarti ada tambahan biaya logistik. Belum lagi kalau mau ekspor, tentunya terkait di pelabuhan, kalau di pelabuhan untuk ekspor kan pasti juga tertunda waktunya,” kata Adik dikutip Rabu (3/9/2025).

Ia berharap kerusuhan benar-benar sudah selesai, sehingga tertundanya logistik tidak berlanjut.

“Mudah-mudahan buyer-buyernya juga bisa menerima lah situasi seperti ini. Tapi kalau ini sampai lama, buyer bisa cari barang di negara lain, karena buyer juga kebutuhan dijual atau untuk barang baku kan. Nah, itu yang langsung kena,” ujarnya.

Kota yang paling menunjukkan dampak ekonomi imbas kerusuhan di Jatim adalah Surabaya, jantung provinsi. Ditandai dengan semua ritel sempat tutup.

“Ini juga berdampak perputaran ekonominya terganggu. Belum lagi kalau masalah investasi, investasi ini kan juga sensitif terkait situasi seperti demo-demo seperti ini. Padahal investasi itu sangat diperlukan supaya bisa membuka lapangan pekerjaan. Kalau ada lapangan pekerjaan jadi ada teman-teman yang bekerja. Kan gitu masalahnya,” jelasnya.

Kadin belum belum mendata presentase penurunan omzet yang ada.

“Saya belum ngukur tapi pasti adalah penurunan omzet. Apalagi di Surabaya paling terasa, karena enggak ada yang berani buka,” ujarnya.

Ia khawatir kerusuhan berkelanjutan akan mengganggu pengiriman logistik.

“Kan jadi kacau semua. Makanya kami dari Kadin mengimbau, stoplah demo semua pihak, kami harapkan bisa menahan dirilah untuk kepentingan yang lebih besar,” ungkapnya.

Ia mengimbau ke depan elite politik harus menahan diri dan mengutamakan kepentingan negara.

“Imbauan pada elit politik ya harus menahan dirilah. Mari kita berpikir bangsa dan negara. Sama-sama berpikir untuk bangsa dan negara, kesatuan dan persatuan. Itu yang paling penting untuk elit-elit. Untuk semua lah, semua pihak,” katanya lagi.

Sedangkan pemerintah, diharapkan hadir dan menerima aspirasi masyarakat.

“Karena masih ada di sana sini persoalan kemudahan-kemudahan berusaha ini yang enggak tuntas-tuntas. Ini yang paling penting,” ujarnya.

“Terus yang juga perlu saya sampaikan saling jaga lisan lah. Sehingga komunikasinya lebih bagus dengan semua masyarakat, baik itu masyarakat umum maupun pengusaha,” tegasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 3 September 2025
33o
Kurs