
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumpulkan sebanyak 5.051 barang tertinggal milik penumpang di berbagai stasiun dan kereta api dengan total nilai mencapai sekitar Rp5,9 miliar sepanjang Januari hingga Mei 2025.
“Sepanjang Januari hingga Mei 2025, petugas KAI telah menemukan 5.051 barang pelanggan yang tertinggal dengan estimasi total nilai keseluruhan barang mencapai Rp5.965.876.912,” kata Anne Purba Vice President Public Relations KAI dikonfirmasi di Jakarta, Senin (9/6/2025), dilansir dari Antara.
1.802 item di antaranya tergolong barang berharga seperti ponsel, laptop, dompet, perhiasan, dan dokumen penting.
“Temuan ini menjadi indikator bahwa mobilitas pelanggan cukup padat. Di tengah keramaian dan kelelahan perjalanan, sering kali pelanggan lupa memeriksa kembali barang bawaannya sebelum turun,” ujar Anne.
Penumpang yang kehilangan barang diminta menghubungi Contact Center 121, WhatsApp 08111-2111-121, email [email protected], atau langsung mendatangi loket layanan pelanggan di stasiun terdekat.
Sementara barang non-berharga seperti charger, pakaian, tas, hingga botol minum dipastikan tetap ditangani dengan baik.
“Kami akan bantu semaksimal mungkin. Sepanjang data dan ciri barang sesuai, proses pengambilan sangat mudah dan tidak dikenakan biaya apa pun,” ucap Anne.
KAI mencatat sebagian besar pelanggan yang melapor kehilangan barang berhasil mendapatkannya kembali dalam waktu singkat.
“Kami berkomitmen memberikan layanan yang tanggap dan terpercaya, termasuk dalam hal penanganan barang tertinggal,” tegas Anne.
Ia memastikan KAI akan terus mengoptimalkan sistem penanganan barang tertinggal agar pelanggan tetap merasa aman dan nyaman. (ant/lta/iss)