
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Timur menyebut Indonesia bakal terkena dampak kenaikan harga minyak dunia imbas perang Iran dan Israel.
Dudung Rudi Hendranata Kepala Kanwil Kemenkeu Jatim menjelaskan, hal ini karena Iran merupakan salah satu produsen minyak dan Selat Hormuz merupakan jalur penting untuk lalu lintas minyak dunia.
Sekadar diketahui, Iran berencana menutup jalur Selat Hormuz di tengah peperangan yang sedang berlangsung. Sedangkan Selat Hormuz menjadi jalur hilir-mudik pengiriman minyak dunia.
“Perang Israel dengan Iran ini membawa tekanan kepada perubahan harga minyak dunia,” ucap Dudung, Minggu (22/6/2025).
Sementara itu, kebutuhan minyak Indonesia cukup tinggi sehingga untuk memenuhinya pemerintah mengandalkan impor. Dudung menyebut, kondisi itu menjadi faktor utama Indonesia terkena imbas harga minyak dunia.
“Indonesia adalah negara pengimpor minyak, dan kebutuhan minyak kita sangat tinggi sehingga kita memenuhinya dengan impor,” tuturnya.
“Kemungkinan besar, konflik Israel-Iran akan berdampak pada kenaikan harga minyak dunia,” tambahnya.
Dudung menyatakan bahwa Kemenkeu Jatim bakal terus memantau situasi global tersebut guna menentukan langkah antisipasi terhadap dampak perekonomian di Jawa Timur.
“Kami sudah mempersiapkan langkah antisipasi jika terjadi kenaikan harga minyal dunia serta harga kebutuhan pokok lainnya,” terangnya. (wld/saf/ham)