Jumat, 17 Oktober 2025

Kementan: Harga Ayam Hidup Mulai Naik Usai Pengawasan Distribusi Diperkuat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi ayam hidup (livebird). Foto: iStock

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, harga ayam hidup mulai naik setelah dilakukan pengawasan distribusi dan produksi untuk menjaga stabilitas pasokan serta melindungi peternak dari harga yang merugikan.

“Terkait harga ayam hidup yang sempat jatuh ke kisaran Rp13.000 per kg, Kementan telah melakukan sejumlah langkah intervensi,” kata Agung Suganda Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan di Jakarta, Jumat (2/5/2025) dilansir Antara.

Langkah intervensi tersebut mencakup pengendalian produksi day old chick (DOC) final stock; afkir indukan; dan mendorong perusahaan integrator, pembibit, pabrik pakan, dan importir bahan baku pakan untuk menyerap ayam hidup dari peternak mandiri berukuran di atas 2,4 kg dengan harga minimal Rp17.000 per kg berat hidup.

Pemerintah juga menerbitkan surat edaran yang melarang peredaran telur tetas sebagai telur konsumsi guna menjaga kestabilan harga telur dan menegakkan ketentuan dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2024.

“Larangan ini bertujuan untuk mencegah efek psikologis pasar yang dapat menekan harga telur konsumsi,” ujarnya.

Kebijakan tersebut menurutnya terbukti berdampak positif terhadap harga telur ayam ras di tingkat peternak yang sempat menurun usai Lebaran, dan kini mulai menunjukkan tren kenaikan yang menggembirakan.

Kementan bergerak cepat menanggapi penurunan harga ayam hidup di bawah biaya produksi melalui penguatan pengawasan distribusi, penegakan regulasi, dan intervensi demi melindungi kelangsungan usaha peternakan rakyat.

Agung menegaskan bahwa Permentan Nomor 10 Tahun 2024 merupakan instrumen utama untuk menata tata niaga unggas secara berkeadilan, efisien, dan berorientasi pada modernisasi industri unggas nasional.

Peraturan ini juga mewajibkan pelaku usaha unggas dengan kapasitas lebih dari 60 ribu ekor per minggu memiliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) untuk mempercepat hilirisasi unggas dalam bentuk karkas yang higienis.

Pemerintah memperkuat koordinasi dengan pelaku usaha dan pemda agar distribusi ayam tidak lagi menumpuk dalam bentuk hidup di pasar, melainkan dalam bentuk olahan yang lebih stabil.

Saat ini harga ayam hidup telah naik ke kisaran Rp17.000–Rp19.000 per kilogram dan diharapkan segera mencapai Rp21.000 menuju harga acuan penjualan sebesar Rp23.000 per kilogram.(ant/dra/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 17 Oktober 2025
35o
Kurs