Jumat, 24 Oktober 2025

Kementerian ESDM Sebut Seluruh SPBU Swasta Sepakat Negoisasi BBM dengan Pertamina

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Laode Sulaeman Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM ketika dijumpai setelah Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (24/10/2025). Foto: Antara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa seluruh pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta sepakat untuk melakukan negosiasi dengan Pertamina soal pembelian bahan bakar minyak (BBM).

Hal itu disampaikan Laode Sulaeman Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM ketika dijumpai setelah Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (24/10/2025).

“Semua sudah bernegosiasi sekarang. Sebelumnya kan ada yang belum, sekarang yang belum itu sudah bernegosiasi,” ujar Laode melansir Antara.

Berdasarkan informasi sebelumnya, terdapat tiga perusahaan yang sudah menjalin negosiasi dengan Pertamina, yakni PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU BP).

Sementara itu pada pekan kedua Oktober lalu, perusahaan Exxon dan Shell diinformasikan belum dapat melanjutkan pembicaraan karena Shell perlu berkoordinasi dengan kantor pusat, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November sebab masih memiliki stok yang memadai.

“Nah, sebelumnya ada yang belum negosiasi, sekarang semuanya sudah bernegosiasi. Tapi, hasil akhirnya seperti apa, itu kita tunggu dulu sampai BBM di SPBU-nya,” kata Laode.

Dari keseluruhan perusahaan yang bernegosiasi dengan Pertamina, Laode menyebut ada tiga perusahaan yang sudah sepakat untuk membeli. Namun, ia belum bisa mengungkapkan perusahaan mana saja sebelum BBM-nya tersedia di SPBU masing-masing.

Adapun poin terpenting yang diperbaharui dalam negosiasi yang berlangsung adalah pengecekan kualitas BBM di titik awal pengiriman atau loading port.

“Itu (pengecekan di loading port) menjadi titik penting dalam negosiasi terakhir, yang disepakati sekarang,” ujar Laode.

Per 15 Oktober, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Vivo turut mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), menyusul SPBU Shell dan bp yang telah mengalami kelangkaan BBM sejak pertengahan Agustus.

Dalam rangka mengatasi permasalahan kelangkaan BBM di SPBU swasta, pemerintah menyarankan kepada pengelola SPBU swasta untuk bekerja sama dengan Pertamina.

Roberth MV Dumatubun Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga menyampaikan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU BP) sepakat menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke pembicaraan yang lebih teknis.

Setelah menjalin kesepakatan badan usaha swasta ihwal pemenang pengadaan, maka akan dibicarakan terkait aspek komersial dan inspeksi bersama yang dilakukan.

Roberth menekankan bahwa proses tersebut berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta tersebut, sebab pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama dan tidak terpisah-pisah.(ant/wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Jumat, 24 Oktober 2025
28o
Kurs