
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Rabu, didorong oleh sentimen positif dari kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Ratna Lim pakar pasar saham menilai, kesepakatan tarif dengan AS menjadi katalis baru yang kuat bagi pasar saham domestik.
“Kesepakatan tarif dengan AS berpotensi menjadi katalis positif baru yang kuat. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatan menguji level 7.200-7.250,” ujar Ratna dilansir dari Antara, Rabu (16/7/2025).
Dalam kesepakatan tersebut, tarif ekspor Indonesia ke AS akan diturunkan menjadi 19 persen dari sebelumnya yang sebesar 32 persen.
Sementara itu, Indonesia sepakat mengenakan tarif nol persen atas barang-barang impor dari AS.
Selain itu, Indonesia juga berkomitmen membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS, serta 50 unit pesawat Boeing.
Sementara dari sisi domestik, pelaku pasar juga mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan digelar hari ini.
Konsensus pasar memperkirakan BI akan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen.
Deposit facility rate diperkirakan turun ke 4,5 persen dan lending facility rate menjadi 6 persen.
“Potensi penurunan BI Rate ini didukung oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang lebih stabil serta sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah melemahnya daya beli masyarakat,” tutur Ratna.
Adapun pada perdagangan Selasa (15/7/2025), IHSG ditutup menguat 43,32 poin atau 0,61 persen ke level 7.140,47. (saf/ipg)